Anggota Dewan Zohran Mamdani berbicara pada debat terakhir walikota Kota New York, , Kamis, 12 Juni 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Selama bertahun-tahun, warga Muslim New York berkumpul di Washington Square Park pada hari raya Idul Fitri untuk salat Ied, yang memperlihatkan keberagaman agama dan etnis di kota tersebut.
Namun tahun ini, influencer sayap kanan membagikan rekaman pertemuan tersebut dan menggambarkannya sebagai 'invasi' jahat terkait kandidat wali kota New York City Zohran Mamdani yang juga seorang Muslim.
"Ketakutan yang ditimbulkannya sungguh gila," kata Asad Dandia, seorang sejarawan lokal dan aktivis Muslim Amerika yang mendukung kampanye Mamdani.
"Saya rasa masyarakat dan para pemimpin kami tahu bahwa kami kini menjadi sorotan."
Seperti ditulis dalam artikel Aljazirah, Muslim Amerika di New York dan di seluruh Amerika Serikat tengah mengalami lonjakan retorika Islamofobia sebagai respons atas kemenangan Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Demokrat.
Para pendukung mengatakan, gelombang komentar kebencian menunjukkan bahwa Islamofobia tetap menjadi bentuk kefanatikan yang ditoleransi di AS meskipun tampaknya telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.
‘Islam bukan agama’
Bukan hanya pengguna internet anonim dan tokoh anti-Muslim daring yang menyerang Mamdani dan identitasnya, banyak politisi, termasuk beberapa yang dekat dengan Presiden Donald Trump, ikut menyerang kandidat keturunan India itu.
"Semakin banyak hal berubah, semakin banyak pula hal yang tetap sama," kata Dandia.
Anggota Kongres Randy Fine bahkan sampai menyarankan tanpa bukti bahwa Mamdani akan mendirikan "kekhalifahan" di Kota New York jika terpilih. Sementara Anggota Kongres Marjorie Taylor Greene mengunggah kartun Patung Liberty yang mengenakan burka di X.