Lima Poin Utama Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Prabowo Subianto berpidato di depan Sidang Umum PBB ke-80 pada Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Prabowo berpidato di depan ratusan kepala negara usai Presiden Brasil Lula Da Silva dan Presiden AS Donald Trump. Dalam pidatonya yang kurang dari 30 meniti itu, Presiden Prabowo menyatakan sejumlah hal penting, terutama soal Palestina. Berikut lima hal utama di dalam pidato Prabowo:

1. Komitmen pada PBB dan multilateralisme                                                                                  Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia masih memercayai kelembagaan PBB, internasionalisme dan multilateralisme, di tengah situasi global saat ini. Presiden mengatakan PBB diciptakan justru dari efek Perang Dunia 2, dan karena itu harus memperkuat perannya untuk perdamaian internasional, keamanan, keadilan, dan kemerdekaan bangsa-bangsa. Presiden Prabowo menegaskan terus mendukung PBB, termasuk dalam mengirimkan pasukan perdamaian dan bantuan keuangan.

2. Capaian domestik dan kontribusi global

Di bagian lain dari pidatonya, Presiden memang memaparkan bagaimana Indonesia terus berkomitmen untuk mencapai target sustainable development goals seperti mengentaskan kemiskinan. Hal ini dicapai, menurut Presiden, dengan langkah-langkah pemerintah dalam meningkatkan produksi beras, yang memang ditargetkan swasembada beras. Presiden bahkan menekankan Indonesia akan mengekspor atau membantu memberikan beras ke warga Palestina. Presiden mengatakan Indonesia terus mengembangkan sistem pangan mandiri, ramah terhadap lingkungan, dan keinginan menjadi lumbung pangan dunia.

3.Kesiapan menjaga perdamaian dan resolusi konflik

Bagian paling menarik dari pidato Presiden Prabowo adalah ketika itu menegaskan Indonesia siap mengirimkan tentara perdamaian ke lokasi konflik. Ini mencakup Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya. Presiden bahkan menyebut angka, yakni 20 ribu pasukan Indonesia siap untuk dikirim ke sana. Termasuk bantuan keuangan. Presiden mengatakan Indonesia siap membantu secara riil, tidak hanya retorika.

4. Perubahan iklim

Di pidatonya, Presiden Prabowo memaparkan bagaimana Indonesia menjadi negara yang terdampak dari perubahan iklim. Mengutip bagaimana saban tahun ada kenaikan muka air laut di negara kepulauan ini. Karena itu, Presiden Prabowo mengatakan tidak ada pilihan bagi Indonesia untuk harus membangun Giant Sea Wall, walaupun itu harus memakan waktu lama karena proyek sepanjang 480 km. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060, reboisasi seluas 12 juta hektare, dan terus mengembangkan energi terbarukan.

5. Lawan ketidakadilan global

Presiden Prabowo dengan tegas mengatakan menolak doktrin 'might makes right' yang saat ini tengah mengemuka di tataran internasional. Presiden mengajak aksi nyata untuk menghentikan seluruh konflik di dunia dan penderitaan rakyat Gaza, dengan mengedepankan proses multilateralisme, dan kesejahteraan bagi semua. Presiden optimistis bahwa para pemimpin dunia bisa berlaku bijak, menahan diri, dan memiliki rasa kemanusiaan untuk mengatasi kebencian dan kekerasan yang masih berlangsung.

Read Entire Article
Politics | | | |