Menhub Ungkap Langkah Strategis Atasi ODOL Biang Kerok Kecelakaan

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan pemerintah tidak berdiam diri melihat kecelakaan yang melibatkan truk dalam beberapa hari terakhir. Dudy mengatakan Presiden Prabowo Subianto sangat menaruh perhatian terhadap kejadian tersebut. 

"Kami diminta buat langkah strategis mengatasi masalah angkutan Over Dimension dan Over Loading (ODOL) sehingga tidak lagi terjadi kecelakaan," ujar Dudy saat berbincang dengan awak media di Restoran Aroem, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Dudy mengatakan salah satu langkah strategis Kemenhub adalah melakukan layanan jembatan timbang portable. Dudy menyebut pilot project jembatan timbang portable akan berada di dekat area keluar ODOL seperti kawasan industri di Jawa Barat. 

"Kita coba geser jembatan timbang masuk ke kawasan tertentu melakukan penimbangan. Ini cara efektif kita untuk jemput bola sebelum truk tersebut keluar lebih jauh," ucap Dudy. 

Dudy tidak menoleransi kembali berulangnya kejadian kecelakaan yang melibatkan ODOL. Dudy mengatakan pemerintah akan bertindak lebih tegas kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan ODOL. 

"Langkah pemerintah ke depan akan lebih tegas untuk lakukan pengaturan soal ODOL," sambung Dudy. 

Dudy meminta seluruh pengguna jasa dan pelaku usaha logistik agar mematuhi ketentuan berlaku. Dudy menilai sudah cukup banyak korban berjatuhan akibat pelanggaran dalam kapasitas truk di jalan raya. "Sudahlah, ini sudah terlalu banyak korban jiwa yang terjadi. Tidak bisa kita teruskan lagi. Nyawa manusia terlalu berharga. Saya pribadi mengatakan ini sudah tidak bisa ditawar lagi," lanjut Dudy. 

Dudy mengatakan Kemenhub terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kemendagri, Kemenkeu, Kemenperin, Kemendag, Kemenaker, Kementerian PU, Kementerian BUMN, BPS, BUMN, dan kepolisian. Dudy juga tindak tegas terhadap pelaku kecelakaan truk tak hanya berhenti di level pengemudi. 

"Kami ingin ada efek jera dari pelaku usaha, baik itu pengemudi, pemilik, dan pengguna jasa," kata Dudy. 

Read Entire Article
Politics | | | |