Menteri Pendidikan Ini Pernah Marah pada 2 Mei, Apa Masalahnya?

12 hours ago 6

Lincak 2025-05-02 19:28:28

Pidato Muh Yamin selaku menteri pendidikan di Kongres Bahasa Indonesia Kedua tahun 1954. Yamin tercatat pernah marah pada tanggal 2 Mei, tanggal yang kini dperingati sebagai Hari Pendidikan. Sumber: priyantono oemar

Muh Yamin pernah menjadi menteri pendidikan. Pada masa ia menjadi menteri pendidikan itu, pemerintah mengadakan Kongres Bahasa Indonesia Kedua.

Kongres Bahasa Indonesia Pertama diadakan pada 1938 di Solo, oleh para wartawan yang tergabung di dalam Perhimpoenan Djoernalis Indonesia (Perdi). Sedangkan kongres kedua diadakan di Medan oleh pemerintah pada 1954, pada masa Yamin menjadi menteri pendidikan.

Namun ternyata, Yamin pernah marah pada 2 Mei, hari yang kemudian diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Apa masalah yang membuat Yamin marah?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Saat itu, menteri pendidikannya adalah Prof Prijono, yang menjabat hingga 1966.

Prijono pernah menjadi ketua Komisi Istilah di Balai Bahasa dan menjadi ketua Lembaga Bahasa dan Budaya (LBB) hingga 1957. Lembaga ini di bawah Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Indonsia, yang saat itu dekannya juga Prijono.

Prijono juga penah salah satu pembicara di Kongres Bahasa Indonesia Kedua. Kenapa kongres itu diadakan di Medan?

“Kota Medan dipilih sebagai tempat untuk melangsungkan kongres, karena di sekitar Medan ini bahasa Indonesia dipakai dengan terpelihara baik dalam kalangan rumah tangga ataupun dalam masyarakat. Sumatra Timur, Riau, pulau Kalimantan, dan lain-lain daerah masyhur sebagai wilajah tempat bahasa Indonesia dipakai dan dibunyikan dengan baik,” kata Yamin dalam pidatonya di pembukaan Kongres Bahasa Indonesia Kedua.

Pada Kongres Bahasa Indonesia Pertama, Yamin tidak terlibat, tetapi pada Kongres Pemuda Indonesia Pertama dan Kedua, Yamin terkibat. Di kedua kongres itu ia menjadi pemrasaran, dan menyusun rancangan sumpah pemuda.

Pada Kongres Pemuda Indonesia Pertama, rancangan sumpah pemuda yang disusun Yamin gagal dibacakan di sidang umum. Barulah pada Kongres Pemuda Indonesia Kedua, rancangan sumpah pemuda itu dibacakan di sidang umum.

Pada Kongres Pemuda Indonesia Pertama, bahasa yang digunakan di dalam sidang-sidang adalah bahasa Belanda. Pada Kongres Pemuda Indonesia Kedua, bahasa yang digunakan sudah bahasa Indonesia.

Untuk mengurus perizinan Kongres, Tabrani selaku ketua panitia menjanjikan kepada polisi akan memberikan salinan prasaran dari setiap pemrasaran. Artinya, masing-masing pemrasaran harus menyerahkan prasaran mereka dalam bentuk tertulis.

Prasaran-prasaran tertulis itu diperiksa oleh panitia kecil sebelum disampaikan di sidang-sidang kongres. Tabrani ikut memeriksanya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Image

[email protected]

Read Entire Article
Politics | | | |