Mungkinkah Iran Gunakan Senjata Nuklir? Ini Analisis Pengamat UI

2 weeks ago 13

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI), Prof Yon Machmudi, menilai konflik yang terus memanas antara Iran dan Israel berpotensi membahayakan stabilitas kawasan, namun ia berharap eskalasi ini tidak akan berujung pada perang nuklir.

"Ya harapannya sih tidak akan sampai pada perang nuklir ya, namun memang balasan Iran dioptimalkan sekeras mungkin untuk memberikan pelajaran kepada Israel," ujar Prof Yon saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/6/2025).

Dia menjelaskan, komunitas internasional sangat mengharapkan adanya de-eskalasi dari kedua belah pihak. Iran, menurut dia, telah menegaskan serangannya akan berhenti jika Israel menghentikan agresi ke wilayah Iran.

“Dunia internasional mengharapkan terjadi de-eskalasi ya, baik Israel maupun Iran diharapkan bisa mengaktifkan serangannya. Bagi Iran sendiri kan jelas bahwa Iran akan menghentikan serangan apabila Israel menghentikan serangan terhadap wilayah yang ada di Iran,” ucap Prof Yon.

Dalam konteks lebih luas, Prof Yon menekankan pentingnya peran negara-negara besar dalam mendorong penyelesaian konflik melalui jalur damai.

“Tentu ya negara-negara besar sih diharapkan bisa mengarahkan ya pada proses damai dengan solusi diplomasi dibandingkan dengan perang,” kata dia.

Terkait kemungkinan penggunaan senjata nuklir, Prof Yon menyebut bahwa masih ada ketidakpastian mengenai apakah Iran benar-benar memiliki senjata tersebut, namun potensi penggunaannya akan membawa konsekuensi besar.

“Kita tentu juga tidak tahu bagaimana apakah Iran memang betul-betul memiliki senjata nuklir rudal berpuluh letak nuklir atau tidak ya. Kalau kemudian iya dan digunakan pasti dampaknya sangat besar, apalagi Israel juga memiliki itu,” jelas Prof Yon.

Dia pun mengingatkan bahwa dunia internasional memiliki tanggung jawab besar untuk mencegah konflik ini berkembang menjadi perang nuklir.

“Maka, dunia internasional ya berkewajiban untuk mencegah agar jangan sampai terjadi perang dengan menggunakan senjata nuklir sehingga pintu negosiasi dan diplomasi yang harus dikedepankan,” ujar Prof Yon.

Namun, dia belum menyinggung secara spesifik peran kelompok-kelompok sekutu Iran seperti Hizbullah dan Houthi, meski keterlibatan mereka tetap menjadi variabel penting dalam dinamika konflik kawasan.

Read Entire Article
Politics | | | |