Pemilik Klub Liga 1 Nilai Musim 2024/2025 Makin Fair dan Jauh Lebih Baik

5 hours ago 4

Pesepak bola Persik Kediri Dede Sapari (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Borneo FC Samarinda Leo Guntara (kanan) pada pertandingan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/5/2025). Borneo FC Samarinda mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1. Gol Borneo FC dicetak Stefano Lilipaly di menit ke-19 dan Matheus Pato menit 48. Satu gol Persik dicetak Ramiro Fergonzi pada menit 77.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pemilik klub BRI Liga 1 memberikan penilaian positif terhadap penyelenggaraan kompetisi musim 2024/2025. Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia ini dianggap lebih baik dibandingkan musim sebelumnya.

Penerapan Video Assistant Referee (VAR), kehadiran wasit asing di beberapa laga krusial, serta kepastian jadwal yang lebih tertata menjadikan kompetisi Liga 1 semakin kompetitif, lebih profesional, dan mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari pemilik klub serta masyarakat. Walaupun ada sejumlah catatan agar pamor Liga 1 bisa bersaing dengan liga serupa di Asia Tenggara.

Chief Executive Officer (CEO) Persebaya Azrul Ananda merasakan pengalaman berbeda setelah tujuh tahun membina klub berjulukan Bajul Ijo itu pada musim kompetisi Liga 1 2024/2025. Dulu, kata dia, perubahan itu hanya janji. Namun pada musim ini, perubahan itu benar-benar terjadi karena PSSI di bawah Erick Thohir mampu mengultimatum operator untuk menjalankan banyak perubahan.

"Mulai dari VAR, penggunaan wasit asing, hingga yang terpenting, kepastian jadwal. Meski ada beberapa kekurangan, tapi skalanya kecil dibandingkan perubahan itu yang mengarah kepada perbaikan mutu dan kualitas liga," ujar Azrul saat dihubungi Sabtu (24/5/2025).

Hal penting yang disorot Azrul mengenai kepastian jadwal kompetisi yang tidak bentrok dengan agenda timnas ataupun FIFA Match Day. Menurut dia, bagaimanapun juga klub sepak bola itu seperti perusahaan.

"Karena penjadwalan kompetisi sudah pasti dan izin pertandingan juga jelas, maka kami sebagai pengelola bisa mengatur klub sebaik mungkin, bahkan lebih profesional. Jika hal ini bisa terus ditingkatkan, maka saya optimistis kita bisa menaikkan kualitas liga Indonesia di level ASEAN dan Asia," kata dia menambahkan.

Hal serupa juga diungkapkan direktur teknik klub Maluku United Yeyen Tumena. Mantan pemain timnas yang kontraknya sebagai dirtek diperpanjang usai membawa klub debutan itu menduduki peringkat tiga klasemen Liga 1. Ia menilai perubahan dan perbaikan kompetisi musim 2024/2025 telah memberikan angin segar bagi pendatang baru seperti Naga Gamalama, julukan Malut.

"Perubahan pada musim ini sangat kondusif bagi klub debutan seperti Malut. Penggunaan VAR membuat fairness meningkat, walau sering terlalu lama juga melihat VAR-nya. Bisa 4-6 menit pemain tidak bergerak. Mungkin jika lebih cepat lebih baik lagi agar intensitas pertandingan tidak turun setelah checking VAR yang lama," ujarnya.

Read Entire Article
Politics | | | |