REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD— Tentara Pakistan memberikan pelajaran kepada pasukan India sebuah pelajaran yang tidak akan mereka lupakan dan taktik militer yang mereka gunakan untuk mengusir India akan dipelajari selama beberapa dekade mendatang.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Hubungan Masyarakat Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam wawancara khusus dengan Aljazeera, dikutip Republika.co.id, Kamis (22/5/2025).
Chaudhry, yang merupakan juru bicara militer Pakistan, mengatakan keteguhan dan keunggulan militer Pakistan atas India telah meningkatkan statusnya di antara rakyat Pakistan.
Militer telah menjadi simbol kebanggaan dan kehormatan. Berikut ini adalah transkrip lanjutan wawancara yang dilakukan oleh koresponden Aljazeera.net di Islamabad:
Apakah Angkatan Udara Pakistan benar-benar memainkan peran kunci dalam pertempuran Pakistan dengan India?
Kami bangga dengan pilot kami dan apa yang telah mereka capai, dan dalam konflik militer terbaru ini, saya melihat keharmonisan antara Angkatan Darat, Udara, dan Laut, tetapi juga antara kepemimpinan politik dan angkatan bersenjata, dan juga antara rakyat Pakistan sebagai sebuah front persatuan.
Kami memiliki tembok baja yang kokoh. Tembok baja yang kokoh yang dibangun oleh Negara Pakistan dalam menghadapi agresi India. Tembok yang kokoh untuk melawan upaya integrasi dan penaklukan.
Rakyat Pakistan, para diplomat kami, diplomat kami, media kami, para politisi kami dari semua partai, bersama dengan angkatan darat, laut dan udara, serta berbagai badan keamanan lainnya bersatu melawan agresi tersebut. Kami tentu saja bangga dengan Angkatan Udara Pakistan.
Bukan hanya kami yang bangga dengan mereka, tetapi pertempuran udara yang mereka lakukan pada malam tanggal 6 dan 7 Mei, dunia melihat apa yang terjadi, dan saya pikir apa yang terjadi akan dipelajari dan didiskusikan selama beberapa dekade yang akan datang di sekolah-sekolah peperangan udara dan di lembaga-lembaga militer di seluruh dunia.
Apa konotasi dan makna dari slogan operasi militer Pakistan "Bunyan Morsos"?
Kami mengambil frasa ini dari Alquran, dari Surat al-Saff, dan itu berarti "tembok baja" yang berdiri melawan kejahatan dan menolak kepalsuan. Tembok baja ini terdiri dari rakyat Pakistan, semua komponen bangsa, dan angkatan bersenjatanya. (ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
(Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.)
Sejauh mana pesawat modern seperti JF-17 Thunder berkontribusi terhadap kemampuan udara Pakistan?
Kami sangat hati-hati mengevaluasi setiap pengenalan peralatan baru, baik itu pesawat tempur JF-17 Thunder, J-8 dan J-10C, tank tempur utama, artileri berat, atau bahkan persenjataan angkatan laut dan kapal selam.