REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Ibnu Saad adalah orang pertama yang menyusun kitab tentang daftar peringkat tokoh-tokoh pada masa awal Islam, yakni mulai dari generasi sahabat Nabi Muhammad SAW hingga tabiin. Kitab yang ditulisnya adalah At-Tabaqaat Kabir.
Itu merangkum hasil penelitiannya atas sejarah kehidupan Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabiin (generasi sesudah sahabat). Karyanya ini terbilang signifikan bagi perkembangan ilmu hadis.
Seperti diketahui, tingkat kesahihan hadis sangat dipengaruhi kedudukan para perawinya. Tokoh-tokoh yang jadi perawi hadis tidak semuanya memiliki kedudukan sama. Semakin dekat masa hayatnya dengan Rasulullah SAW, maka semakin tinggi tingkat kesahihan hadis yang diriwayatkannya.
At-Tabaqaat terdiri atas delapan jilid. Karya ini memperlihatkan kecermatan Ibnu Saad. Ia banyak mengemukakan bukti dan dokumen asli secara menyeluruh dan sempurna. Karena itu, karyanya ini jadi rujukan utama ulama-ulama sesudahnya.
Dua jilid pertama At-Tabaqaat berisi biografi Nabi saw dan perang yang ada dalam komando beliau shalallahu 'alaihi wasallam. Termasuk dalam hal ini berbagai catatan kenegaraan selama Rasulullah menjadi kepala negara.
Jilid-jilid selanjutnya berkisah tentang posisi dan kedudukan para sahabat. Dalam soal ini, Ibnu Saad membaginya menjadi beberapa peringkat. Sayangnya, jumlah peringkat tersebut tak dapat dipastikan mengingat bagian akhir kitab tersebut hilang.
Peringkat
Para ulama pun berbeda pendapat soal ini. Imam Suyuti, ahli hadis dan sejarah abad 9 H, menyebut Ibnu Saad membagi para sahabat menjadi lima peringkat yakni sebagai berikut.
Pertama, para sahabat yang berpartisipasi dalam Perang Badr. Kedua, para sahabat yang pertama masuk Islam dan ikut dalam perang Uhud. Ketiga, para sahabat yang masuk Islam sebelum penaklukan kota Mekah pada 8 H. Keempat, para sahabat yang masuk Islam ketika penaklukan kota Mekah dan sesudahnya. Kelima, para sahabat kecil atau sahabat muda seusia Hasan dan Husein bin Ali Abi Thalib, Abdullah bin Zubair, serta Abdullah bin Abbas, ketika Rasullah SAW wafat.
Generasi sesudah para sahabat tidak dibaginya dalam peringkat dan nasab, melainkan dikelompokkan berdasarkan kota kediaman mereka.