REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Dalam kitab tafsir Fathul Bayan fii Maqasid Al Qur'an karya Siddiq Hasan Khan Al Qonuji, pada bagian tafsir atas Surat At Tahrim ayat 8, terungkap bagaimana Rasulullah SAW selalu memohon ampunan. Beliau SAW bertaubat setiap harinya.
Dilansir di laman Furqan, bahwa dalam riwayat Abu Hurairah RA, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari."
Diriwayatkan pula dari Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena aku bertaubat seratus kali sehari." (HR Muslim)
Anas bin Malik juga meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya yang setia daripada salah satu dari kalian yang kehilangan untanya di tanah yang luas."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Allah mengulurkan tangan-Nya di malam hari untuk memberi pengampunan kepada para pendosa di siang hari, dan merentangkan tangan-Nya di siang hari untuk memberi pengampunan kepada para pendosa di malam hari hingga matahari terbit dari barat." (HR Muslim)
Selama seorang Muslim masih bisa bernafas, maka selama itulah ia masih punya kesempatan bertaubat. Dalam riwayat Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda, "Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama belum yu-ghor-ghir (ketika nyawa sampai di kerongkongan, waktu terakhir di mana Allah tidak lagi menerima taubat seorang hamba)." (HR Tirmidzi)
Taubat adalah faktor datangnya cahaya di hati dan menghapus jejak dosa. Dari Abu Hurairah, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Mukmin melakukan dosa, maka ada noda hitam di hatinya. Jika dia bertobat dan memohon ampunan, maka dengan itulah hatinya dibersihkan."
Taubat juga menjadi alasan untuk menggapai pertolongan Allah SWT sekaligus untuk meningkatkan kekuatan hati. Allah SWT berfirman, "Dan (dia berkata), 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.'" (QS. Hud Ayat 52)
Dengan bertaubat, orang yang berdosa menjadi orang yang tidak berdosa. Dari Abu Said Al-Ansari, Rasulullah SAW bersabda, "Penyesalan adalah pertobatan, dan pertobatan dari dosa adalah seperti orang yang tidak memiliki dosa." (HR Al-Tabrani, dalam Shahih Al-Jami')
Taubat juga menunjukkan kualitas orang yang beriman. Allah SWT berfirman, "Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu." (QS. Taubat Ayat 112)
sumber : Dok Republika