Hikmah kurban (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Baginda Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada mereka yang memiliki harta berlebih tetapi enggan berqurban pada Hari Raya Idul Adha. Beliau menekankan bahwa ibadah qurban bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan bentuk nyata ketaatan dan kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT.
Qurban juga menjadi simbol pengorbanan dan keikhlasan dalam berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Peringatan ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan kekayaan yang dimiliki untuk beribadah dan membantu orang lain, sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan kesejahteraan dan solidaritas sosial.
Dengan berqurban, seorang Muslim menunjukkan kesyukurannya atas rezeki yang telah diberikan Allah dan keikhlasannya dalam beramal. Peringatan Nabi Muhammad SAW ini mengajak umat Muslim untuk tidak mengabaikan kewajiban berqurban bagi mereka yang mampu secara finansial.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
"Siapa yang memiliki keluasan (rezeki) tetapi enggan berqurban, maka jangan dekati tempat sholat kami." (HR Ibnu Majah).
Dalam lafadz yang berbeda, sebagaimana dilansir Islamweb, Nabi Muhammad SAW bersabda:
من كان له مال فلم يضح فلا يقربن مصلانا
"Siapa yang memiliki harta (untuk berqurban), tetapi enggan berqurban, maka jangan dekati tempat sholat kami." (HR Al Hakim).
sumber : Dok Republika