REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) kelas dunia. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, Whisnu Bahriansyah, di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Pada Rabu (21/5/2025), Presiden Prabowo mengunjungi booth PHE di sela-sela perhelatan The 49th IPA Convention and Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD, Tangerang, setelah sebelumnya membuka acara tersebut. Dalam kesempatan itu, Whisnu juga memaparkan misi PHE dalam mengelola bisnis dan portofolio hulu migas secara profesional, menguntungkan, dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Ia menjelaskan kontribusi PHE terhadap ketahanan energi nasional. Saat ini, PHE menyumbang 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional. Selain itu, PHE mengelola 24 persen blok migas yang ada di Indonesia.
Whisnu turut menyampaikan target pertumbuhan produksi minyak dari lapangan migas domestik sebesar 3 persen selama lima tahun ke depan. “Kami mohon dukungan dari pemerintah untuk mencapai target tersebut agar kedaulatan energi nasional bisa segera terwujud,” ujarnya, dikutip Kamis (22/5/2025).
Presiden Prabowo didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, saat mengunjungi booth PHE. Setelah itu, Presiden juga meninjau area lainnya di pameran sebelum meninggalkan lokasi menjelang petang.
Dalam arahannya, Presiden menyampaikan dukungan penuh terhadap potensi pertumbuhan industri hulu migas nasional. Ia menekankan pentingnya penyederhanaan regulasi investasi, terutama untuk sektor migas.
“Saya diberi laporan ada sekian puluh blok migas yang siap kita tawarkan secara besar-besaran. Saya minta badan-badan regulasi, sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi,” tegas Prabowo.
Presiden menyoroti kecenderungan birokrasi Indonesia yang membuat regulasi terlalu rumit, yang justru menghambat investasi. Ia menegaskan perlunya perubahan nyata dalam sistem perizinan.
“Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot,” ujar Prabowo.
Ia menilai banyak generasi muda siap mengisi posisi strategis jika budaya birokrasi lama tidak diubah. Menurutnya, pola pikir yang sengaja mempersulit proses harus ditinggalkan demi kemajuan bangsa.
“Kalau bisa dibikin susah, kenapa dibikin gampang? Saya minta ubah cara berpikir seperti itu. Cara berpikir seperti itu tidak boleh lagi kita biarkan di Republik yang kita cintai ini, Saudara-saudara,” tegasnya.
Presiden menegaskan bahwa pemerintah sebagai regulator harus melayani masyarakat dan mendukung semua pihak yang ingin bekerja sama membangun Indonesia. Menurutnya, hasil kerja keras itu akan dirasakan seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke.
Ia juga menekankan bahwa kedaulatan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan sendiri, termasuk di sektor energi.
Ajang IPA Convex 2025 sendiri digelar pada 20–22 Mei 2025, dengan tema “Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment.” Acara ini menjadi konvensi dan pameran terbesar di industri migas, serta wadah pertemuan pemimpin industri, pengambil kebijakan, dan investor baik dalam maupun luar negeri untuk mendukung investasi di Indonesia.