Puasa Asyura Hapus Dosa Zina dan Sengaja Tinggalkan Shalat, Benarkah?

10 hours ago 5

Puasa Asyura menghapus dosa setahun lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak umat Islam menunaikan amalan sunah puasa Asyura. Ibadah ini dilakukan tiap tanggal 10 Muharram.

Pada tahun ini, 10 Muharram bertepatan dengan Sabtu (5/7/2025) menurut versi Muhammadiyah. Adapun Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan hari Asyura pada Ahad (6/7/2025) atau tepat hari ini.

Dalam sebuah hadis sahih, Nabi Muhammad SAW menyatakan keutamaan puasa Asyura. Ibadah ini dapat menjadi wasilah pengampunan atas dosa-dosa setahun yang lalu. 

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

"Sungguh, Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu Nabi SAW menjawab, 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'" (HR Muslim). 

Namun, muncul pertanyaan. Apakah penghapusan dosa setahun itu juga mencakup dosa-dosa yang besar, semisal meninggalkan shalat wajib atau berzina? 

Para ulama menjelaskan, keutamaan penghapusan dosa dari puasa Asyura ditujukan untuk dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, seperti meninggalkan shalat wajib, berzina, membunuh, atau durhaka kepada orang tua, tidak akan terhapus kecuali bila pelakunya terlebih dahulu bertobat dengan sungguh-sungguh (taubat nasuha). 

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, "Yang dimaksud dengan penghapusan dosa adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar, maka harus dengan tobat yang benar (taubat nasuha)." 

Senada dengan itu, Syekh Abdul Aziz bin Baz, mantan Mufti Arab Saudi juga menyatakan, puasa Arafah dan Asyura adalah sebab pengampunan dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar, maka tidak bisa dihapus hanya dengan puasa, kecuali disertai dengan tobat yang sungguh-sungguh. 

Read Entire Article
Politics | | | |