REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf mengungkapkan pihaknya tengah menyusun sejumlah strategi untuk menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2025, menyusul arahan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto agar ongkos haji dapat diturunkan.
“Pak Prabowo memang meminta kepada kami agar tahun depan biaya haji bisa dikurangi. Tentu ini buat kami perintah yang harus dilaksanakan,” ujar Gus Irfan, sapaan akrabnya, saat ditemui di kantor BP Haji, Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).
Dia menjelaskan, BP Haji telah mulai menyusun rencana penurunan biaya sejak tahun lalu, dengan fokus pada efisiensi dalam komponen-komponen biaya utama seperti akomodasi dan transportasi udara.
Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah melakukan kontrak multi-tahun (multi years) untuk layanan hotel dan katering. “Dengan kontrak jangka panjang, proses pengadaan bisa dimulai lebih awal dan kami bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif,” ucap Gus Irfan.
Namun, tantangan terbesar menurutnya terletak pada komponen penerbangan yang menyumbang lebih dari 30 pesen dari total BPIH. Untuk itu, pihaknya tengah intensif berdialog dengan sejumlah maskapai, termasuk Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
Irfan menyebut biaya penerbangan saat ini masih terbilang mahal karena pesawat dihitung sewa dua kali. “Saat keberangkatan penuh, pulangnya kosong. Begitu juga saat penjemputan kloter selanjutnya, berangkatnya kosong, pulangnya penuh. Jadi seolah-olah dua kali sewa,” jelas Gus Irfan.
Sebagai solusi, BP Haji membuka kemungkinan agar pesawat-pesawat yang kembali dalam keadaan kosong bisa dimanfaatkan untuk layanan kargo atau penumpang umum.
“Kita bisa tawarkan kepada wisatawan dari Arab Saudi yang ingin ke Indonesia, dengan tarif khusus. Ini akan menambah pendapatan maskapai dan pada akhirnya mengurangi beban biaya haji,” ujat cucu pendiri NU ini.
Selain itu, Gus Irfan menyebut BP Haji juga berencana menjajaki kerja sama dengan Pertamina untuk kemungkinan harga bahan bakar khusus dalam rangka operasional haji. “Karena bahan bakar adalah salah satu komponen yang membuat penerbangan mahal,” ucap dia.