Rupiah Menguat Tipis, Dipicu Harapan Damai Iran–AS dan Israel

7 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh harapan tercapainya kesepakatan antara Iran, Amerika Serikat (AS), dan Israel dalam dua pekan ke depan.

Pada penutupan perdagangan Jumat di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat melemah tipis sebesar 9 poin atau 0,06 persen ke level Rp 16.397 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 16.406 per dolar AS. “Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS karena adanya harapan tercapainya kesepakatan antara Iran, AS, dan Israel dalam dua pekan ke depan,” ujar Lukman, Jumat (20/6/2025).

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mengalami pelemahan ke posisi Rp 16.399 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 16.378 per dolar AS.

Mengutip Anadolu Agency, mantan Presiden AS, Donald Trump, membantah laporan The Wall Street Journal yang menyebut bahwa dirinya telah menyetujui rencana serangan bersama AS-Israel terhadap Iran. Disebutkan bahwa Trump memang telah menyetujui rencana tersebut, namun belum memberikan perintah akhir untuk melaksanakannya.

Trump saat ini dikabarkan tengah menunggu langkah Iran terkait program nuklir mereka di fasilitas Fordo sebelum mengambil keputusan untuk melibatkan militer AS secara langsung.

Pernyataan Trump itu muncul di tengah perpecahan di internal Partai Republik mengenai apakah AS seharusnya ikut bergabung dalam kampanye militer Israel terhadap Iran.

Sejumlah tokoh Partai Republik, seperti Tucker Carlson, Steve Bannon, Senator Rand Paul, dan Marjorie Taylor Greene, telah menyuarakan kekhawatiran terhadap keterlibatan langsung AS yang dinilai berpotensi menjadi beban biaya tinggi dan bertentangan dengan janji kampanye Trump sebelumnya.

Namun, sejumlah tokoh konservatif lainnya seperti Senator Ted Cruz dan Lindsey Graham justru mendorong agar AS mengambil tindakan militer.

Gedung Putih menegaskan bahwa prioritas utama Presiden Trump adalah memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir. Iran sendiri membantah tuduhan bahwa mereka tengah mengembangkan senjata tersebut.

Adapun dalam waktu dekat, para menteri luar negeri dari Jerman, Prancis, dan Inggris dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, di Jenewa, Swiss, untuk mencari solusi diplomatik atas ketegangan Israel–Iran.

Di sisi lain, Lukman menilai penguatan kurs rupiah masih terbatas karena sentimen risk-off yang mendominasi pasar ekuitas domestik. “Saya melihat investor masih cenderung menghindari aset berisiko di tengah ketidakpastian geopolitik dan potensi kenaikan tarif. Selain itu, keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga juga mengecewakan pasar,” kata Lukman.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |