Sejarah Perang dalam Islam dan Turunnya Ayat Perintah Jihad!

4 hours ago 4

loading...

sejak awal sejarah kehidupan manusia sebelum diturunkannya Kitab Injil dan Al-Quran, manusia sudah sering terlibat perang. Namun, perang dalam Islam prinsipnya adalah mempertahankan diri dan untuk menegakkan serta membela kalimat Allah. Foto ilustrasi/ist

Berita perang masih mendominasi kabar dunia saat ini. Bagaimana umat Islam menyikapi peperangan ini? Adakah perintah atau ayat berperang dalam Al Quran?

Perang dalam Islam bukanlah hal yang diada-adakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam melainkan ada sebab musababnya. Ulasan ini sekaligus meluruskan pandangan yang mengatakan Islam agama radikal dan suka perang.

Justru, Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah agama rahmatan lil 'alamin , yaitu agama yang membawa rahmat dan kemaslahatan bagi semesta alam.

Untuk diketahui, sejak awal sejarah kehidupan manusia sebelum diturunkannya Kitab Injil dan Al-Qur'an, manusia sudah sering terlibat perang. Namun, perang dalam Islam prinsipnya adalah mempertahankan diri dan untuk menegakkan serta membela kalimat Allah. Islam tidak pernah menyerang musuh lebih dahulu.

Perang yang dilakukan Rasulullah SAW adalah perintah (wahyu) dari Allah 'Azza wa Jalla. Apa yang dilakukan beliau bukan kemauan hawa nafsunya. "Ucapannya (Rasulullah SAW) itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS An-Najm ayat 3-4)

Turunnya Perintah Perang

Dalam Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam diceritakan, sejarah perang dalam Islam bermula dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Sebelum terjadinya Baiat Al-Aqabah, Rasulullah SAW tidak diizinkan berperang dan darah tidak dihalalkan bagi beliau.

Beliau hanya diperintahkan berdakwah di jalan Allah, bersabar terhadap semua gangguan dan memaafkan orang-orang Jahiliyah. Ketika itu, orang-orang kafir Makkah menyiksa kaum muslim Muhajirin yang mengikuti Rasululah SAW hingga mengeluarkan mereka dari agama mereka dan mengusirnya dari negeri mereka.

Kaum Muslimin Makkah hidup dalam siksaan sehingga ada yang lari ke negeri-negeri lain. Di antara mereka ada yang lari ke Habasyah, ada yang ke Madinah dan ke negeri-negeri lainnya. Ketika orang-orang kafir Quraisy semakin membangkang, mendustakan Rasulullah SAW, menyiksa dan mengusir umat muslim, maka Allah mengizinkan Rasul-Nya berperang melawan orang-orang kafir yang menzalimi dan menindas kaum muslimin.

Read Entire Article
Politics | | | |