4 hours ago
4
Warga Palestina menghadiri protes mendesak dihentikannya perang di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Rabu, 26 Maret 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Kan TV Israel melaporkan bahwa anggota Kongres Amerika Serikat Randy Fine, seorang anggota Partai Republik, menyerukan pengeboman nuklir di Jalur Gaza.
Seruan ini sebagai tanggapan atas pembunuhan dua pegawai kedutaan Israel di Washington, yang dikutuk oleh pihak perlawanan Palestina sebagai sebuah kejahatan besar.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran Fox Amerika, perwakilan Florida itu mengatakan dalam sebuah unggahan di akunnya "X"nya.
Dia mengidentifikasi dirinya sebagai "Yahudi Zionis yang bangga". "Kami tidak menegosiasikan penyerahan diri dengan Jepang, kami mengebom mereka dengan senjata nuklir dua kali untuk mendapatkan penyerahan diri tanpa syarat, kami harus melakukan hal yang sama di sini, Amerika dan Israel tidak akan pernah tidak sepakat dalam pemusnahan Palestina," dikutip dari Aljazeera.net, Sabtu (24/5/2025).
Dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis, Fine mengatakan bahwa Gaza harus "dibombardir dengan nuklir." Dia menyamakan wilayah kantong Palestina itu dengan Hiroshima dan Nagasaki.
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kedua kota di Jepang itu saat Perang Dunia II, yang menewaskan sekitar 215 ribu korban dalam beberapa bulan pertama setelahnya.
Beberapa pihak, termasuk Senator Lindsey Graham dari Partai Republik, yang membandingkan agresi terhadap Gaza dengan keputusan Amerika Serikat untuk menjatuhkan bom atom di Jepang pada Perang Dunia II, bukanlah orang pertama yang menyerukan serangan nuklir ke Gaza.
"Ketika kami menghadapi kehancuran sebagai sebuah bangsa setelah serangan Pearl Harbor dan melawan Jerman dan Jepang, kami memutuskan untuk mengakhiri perang dengan mengebom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dan itu adalah keputusan yang tepat," kata Graham.
Di Israel, banyak ekstremis, termasuk Menteri Urusan Yerusalem dan Warisan Israel, Amichai Eliyahu, menyerukan pada awal tahun lalu agar Israel menjatuhkan senjata nuklir di Jalur Gaza.
Perlawanan mengutuk
Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengutuk retorika penuh kebencian dan hasutan untuk melakukan genosida.
sumber : Antara
