REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan ASEAN semakin menguat sebagai tujuan utama ekspansi perusahaan Indonesia di tengah ketidakpastian tarif dan dinamika geopolitik global. Survei HSBC Global Trade Pulse menunjukkan 92 persen pelaku usaha Indonesia tetap optimistis dan berencana melakukan ekspansi internasional dalam dua tahun ke depan.
Sebanyak 58 persen perusahaan Indonesia menjadikan ASEAN sebagai kawasan prioritas untuk melakukan ekspansi, sementara 54 persen lainnya aktif memperluas jaringan rantai pasok di wilayah tersebut. Indonesia bahkan termasuk salah satu negara dengan tingkat optimisme tertinggi terhadap dampak perang dagang global, di mana 69 persen perusahaan meyakini konflik perdagangan justru memberi peluang positif bagi bisnis dalam dua tahun ke depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang berada di level 57 persen.
Temuan tersebut mencerminkan tren adaptasi perusahaan Asia yang mulai menunjukkan stabilisasi, lebih dari enam bulan setelah pengumuman kebijakan tarif global yang dikenal sebagai Liberation Day tariffs. Kekhawatiran atas dampak perang dagang terhadap pendapatan dinilai mulai mereda, seiring terbentuknya peta perdagangan baru di kawasan Asia.
Survei HSBC mencatat, perusahaan di Asia memperkirakan dampak gangguan rantai pasok terhadap pendapatan turun menjadi 13 persen, dari sebelumnya 18 persen pada survei enam bulan lalu. Meredanya tekanan tarif dinilai memberikan ruang bagi perusahaan untuk lebih matang dalam menyusun strategi bisnis jangka menengah.
“Data kami menunjukkan bahwa perusahaan di Asia mulai beradaptasi dengan kondisi baru. Kekhawatiran sedikit mereda, tetapi perusahaan tetap waspada terhadap berbagai risiko. Meredanya ketidakpastian tarif memungkinkan perusahaan Asia mengambil keputusan yang lebih tepat dalam merencanakan bisnis ke depan,” kata Regional Head of Global Trade Solutions Asia HSBC, Aditya Gahlaut, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/12/2025).
Asia Tenggara menjadi kawasan yang paling banyak dilirik perusahaan di Asia. Survei mengungkap 41 persen perusahaan Asia fokus memperkuat hubungan dagang di ASEAN, disusul Asia Timur dan Utara sebesar 34 persen, serta Asia Selatan 29 persen.
Khusus perusahaan Indonesia, ASEAN juga menjadi tujuan utama ekspansi. Sebanyak 36 persen responden menempatkan Asia Timur dan Utara sebagai tujuan berikutnya, disusul Asia Selatan 29 persen, Eropa 27 persen, dan kawasan Oseania/Pasifik juga 27 persen.
Sektor transportasi dan industri menjadi motor utama ekspansi, dengan 61 persen perusahaan Indonesia dari sektor tersebut berencana memperkuat hubungan dagang lintas negara. Sementara itu, lima pasar utama yang menjadi sasaran peningkatan penjualan adalah Singapura (42 persen), Malaysia (32 persen), Jepang (27 persen), Australia (24 persen), dan Thailand (22 persen).
Optimisme terhadap ekspansi ini tercermin dari keyakinan 67 persen perusahaan Indonesia yang menargetkan pertumbuhan pendapatan dalam dua tahun mendatang. Angka ini berada di atas rata-rata global sebesar 58 persen.
Di sisi lain, kebutuhan likuiditas menjadi perhatian utama seiring rencana ekspansi. Survei mencatat 72 persen perusahaan Indonesia mengalami peningkatan kebutuhan modal kerja akibat ketidakpastian perdagangan dan tarif, lebih tinggi dibandingkan rata-rata global sebesar 62 persen.
Country Head Global Trade Solutions HSBC Indonesia Delia Melissa menilai, peran perbankan internasional menjadi semakin krusial di tengah meningkatnya kompleksitas perdagangan lintas negara.
“Perusahaan Indonesia membutuhkan dukungan likuiditas dan manajemen risiko untuk tumbuh dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Perbankan berperan penting dalam membantu menavigasi perubahan ini,” ujar Delia.
Ia menambahkan, HSBC siap mendukung perusahaan Indonesia dalam memahami dinamika perdagangan dan menyiapkan strategi bisnis jangka panjang.
“Sebagai bank dengan solusi pembiayaan perdagangan terdepan di Indonesia dan pengalaman lebih dari 140 tahun, kami memiliki posisi strategis untuk membantu klien menghadapi berbagai perubahan di masa depan,” katanya.

1 hour ago
2











































