Tambang Liar dan Perambahan Lahan Picu Deforestasi Masif di Kolombia

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA – Dalam enam bulan terakhir, Kolombia kehilangan hampir 89 ribu hektare hutan. Penyebab utamanya adalah pembangunan jalan liar, ekspansi perkebunan koka, dan tambang ilegal yang makin meluas di kawasan Amazon.

Menurut laporan kejaksaan yang dirilis Selasa (20/5/2025), penyelidikan dilakukan pada periode Oktober 2024 hingga Maret 2025, dengan fokus pada tujuh wilayah paling rentan deforestasi, yaitu Caqueta, Guaviare, Putumayo, Meta, dan sekitarnya. Kawasan ini merupakan wilayah kunci dalam menjaga keanekaragaman hayati dan sistem air tawar nasional.

Lebih dari 1.100 kilometer jalan ilegal ditemukan dibangun melintasi taman nasional seperti Chiribiquete, Nukak, dan Farallones de Cali. Jalan-jalan ini kerap digunakan untuk memindahkan barang ilegal dan membuka akses baru ke kawasan hutan.

“Pembangunan rute-rute ini akan mengonsolidasikan koridor darat yang secara signifikan akan memfasilitasi pengembangan dan konsolidasi ekonomi gelap dan kerusakan lingkungan di wilayah tersebut,” tulis laporan itu.

Selain pembukaan jalan, perkebunan koka menjadi pendorong utama deforestasi, terutama di Meta, Putumayo, dan wilayah sekitar Sungai Naya. Penambangan emas ilegal juga disebut sebagai ancaman yang terus meningkat.

Di Buenaventura, penelusuran menemukan alat berat beroperasi di dekat cagar alam dan kawasan lindung, dengan pembangunan jalan yang mengarah ke jalur perdagangan menuju Samudra Pasifik.

Wilayah Caqueta mencatat kehilangan hutan terluas, mencapai hampir 30.000 hektare. Disusul Guaviare dan Putumayo, dengan sebagian besar kerusakan terjadi di sekitar wilayah adat dan koridor ekologi penting bagi satwa liar.

Laporan ini juga menyoroti tren perampasan lahan dan penebangan vegetasi untuk spekulasi tanah, dilakukan demi meningkatkan nilai jual lahan tanpa pemanfaatan langsung.

Pihak berwenang diminta segera menyelidiki legalitas jalan baru dan mengeluarkan perintah penutupan jika terbukti melanggar hukum.

Pada 2023, pemerintah melaporkan penurunan deforestasi sebesar 36 persen dibanding tahun sebelumnya yang menjadi angka terendah sejak pencatatan dimulai.

Namun, tahun ini kerusakan kembali melonjak 35 persen, dipicu peningkatan pembukaan hutan di kawasan Amazon.

Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia belum memberikan pernyataan atas temuan ini.

sumber : AP

Read Entire Article
Politics | | | |