REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan mengumumkan tiga desa terbaik dalam Lomba Inovasi Ketahanan Pangan Desa dan Perdesaan Tahun 2025.
Berdasarkan hasil penilaian Dewan Juri sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 361 Tahun 2025, tiga desa ditetapkan sebagai pemenang nasional, yakni Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sebagai juara pertama. Posisi kedua diraih Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan posisi ketiga diraih Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata penguatan ketahanan pangan nasional yang berakar dari desa.
“Inovasi yang lahir dari desa adalah kunci bagi kedaulatan pangan Indonesia. Kami ingin setiap desa memiliki kreativitas dan solusi berbasis potensi lokal, agar ketahanan pangan tidak hanya menjadi program pemerintah, tetapi menjadi gerakan masyarakat desa,” ujar Yandri Susanto di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Yandri, yang juga mantan Wakil Ketua MPR, berharap desa-desa inovatif dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain. “Harapan kami, desa-desa yang berinovasi dalam sektor pangan bisa menjadi contoh bagi desa lainnya. Karena pembangunan sejati dimulai dari desa yang berdaya dan mandiri,” katanya.
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Nugroho Setijo Nagoro menjelaskan, lomba tersebut diikuti oleh ratusan desa dari berbagai provinsi melalui proses seleksi berlapis.
“Kami menilai bukan hanya dari hasil produksi, tetapi juga dari bagaimana desa mampu membangun sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Nugroho. Ia menambahkan, proses seleksi dilakukan melalui tahapan administrasi, verifikasi lapangan, dan presentasi inovasi.
Menurutnya, lomba ini juga menjadi ajang berbagi praktik baik antar-desa di Indonesia. “Melalui lomba ini, kami ingin menumbuhkan jejaring antar-desa agar inovasi tidak berhenti pada satu wilayah saja, tetapi bisa berkembang menjadi gerakan nasional,” tuturnya.
Para pemenang dijadwalkan menerima penghargaan pada peringatan Hari Desa yang akan digelar pada 15 Januari 2026 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

2 hours ago
7












































