Tips Menjaga Kesehatan di Hari Kemenangan

1 day ago 10

Oleh: Prof Dr apt Zilhadia, M.Si*)

Momen Idul Fitri atau Lebaran sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Sebab, inilah hari kemenangan setelah sebulan penuh kaum Muslimin menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Untuk merayakan hari raya tersebut, umat Islam di Indonesia sudah terbiasa dengan tradisi menyiapkan berbagai jenis makanan, mulai dari opor ayam, ketupat sayur, rendang, sop, hingga berbagai jenis makanan berat lainnya.

Di samping itu, ada berbagai jenis cemilan yang biasa tersaji, seperti nastar, puteri salju, lidah kucing dan sebagainya. Itu semua menghiasi meja ruang tamu yang ditata dengan apik dan menarik.

Setelah menahan diri sebulan penuh, banyak Muslimin yang seperti lepas kontrol pada hari Idul Fitri dan pasca-Lebaran. Segala menu yang tersedia disantapnya.

Pasca-Ramadhan, jamak ditemukan peningkatan kasus diare, hipertensi, dyspepsia, kolesterol, radang tenggorokan, asam urat, dan diabetes. Kemunculan penyakit-penyakit berkaitan erat dengan pola makan. Karena itu, ada beberapa tips yang dapat diikuti pada saat momen dan setelah Lebaran.

Pertama, menjaga jarak makan berat dengan porsi yang sesuai. Tersedianya ketupat sayur, rendang, dan opor ayam di setiap rumah tentu menggugah selera. Namun, tidak bijak jika kita langsung membebani sistem pencernaan secara berlebihan.

Makanlah porsi sedikit sampai sedang. Kemudian, berilah jeda minimal 6 jam untuk porsi berat berikutnya. Memakan makanan berat secara berlebihan akan membuat sistem pencernaan kita bekerja keras. Perut yang penuh pun akan rawan menimbulkan dyspepsia.

Kedua, hindari makanan pedas. Pada momen Lebaran, masyarakat Indonesia biasanya menyediakan makanan berasa pedas yang bersumber dari jenis cabai-cabaian. Rasa pedas memang meningkatkan taste makanan, tetapi ini juga memicu reaksi buruk pada lambung.

Cabai memang mengandung vitamin A, B6, C dan K1, beberapa jenis mineral, serta karoteoid. Namun, ia pun memiliki capsaicin yang dapat merangsang produksi asam lambung secara berlebihan. Zat ini juga bisa menyebabkan mual, mules, muntah dan diare. Makanan dengan rasa pedas berlebihan perlu dibatasi agar kita mendapatkan rasa nyaman saat Idul Fitri dan hari-hari sesudahnya.

Ketiga, minum air putih yang cukup. Untuk mengimbangi banyaknya jenis makanan enak yang dikonsumsi, kita perlu minum air putih yang cukup. Di samping itu, cuaca yang cenderung panas saat Lebaran membuat tubuh kita perlu cairan. Minum air putih yang cukup menjamin kita tidak dehidrasi saat Idul Fitri.

Keempat, mengonsumsi buah-buahan. Buah-buahan mengandung berbagai jenis vitamin dan air. Buah-buahan juga sangat membantu lambung dalam mengolah makanan sehingga sistem pencernaan menjadi lebih sehat dan terawat.

Kelima, hindari makanan cepat saji dan yang berbahan kimia. Di momen Llebaran, makanan cepat saji pun beriklan dengan paparan yang menarik sehingga cendrung menggoda konsumen untuk membeli. Makanan cepat saji dan makanan yang mengandung bahan kimia (berpengawet, berpenyedap, berperasa) merupakan jenis makanan yang sulit dimetabolisme oleh tubuh.

Berbagai efek makanan dan minuman berbahan kimia sudah sering disosialisasikan oleh para pakar. Mengingatkan anggota keluarga agar menghindari makanan cepat saji dan berbahan kimia adalah langkah aman dalam menikmati momen spesial ini.

Keenam, tetap berolah raga. Menyempatkan diri berolah raga di sela-sela hari silaturahim akan menambah fit tubuh kita. Olah raga bisa dilakukan pada pagi atau sore hari, yakni sebelum atau setelah berkunjung atau dikunjungi.

Beberapa tips tersebut di atas dapat menunjang kita dalam menikmati Lebaran bersama keluarga tercinta. Semoga bermanfaat.

*) Prof. Dr. apt. Zilhadia, M.Si adalah Guru Besar dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

Read Entire Article
Politics | | | |