REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah angin segar inovasi dan kolaborasi artistik siap meramaikan belantika musik Indonesia pada Mei 2025. Bakal ada lima talenta istimewa yang mewakili spektrum generasi dan genre musik yang beragam, yakni Tulus, Dere, Idgitaf, Kunto Aji, dan Sal Priadi.
Mereka akan bersinergi dalam sebuah proyek musik bertajuk "Tur SAMA SAMA". Lebih dari sekadar rangkaian konser biasa, tur ini menjanjikan perpaduan harmoni dari lima jiwa musik yang unik, disatukan dalam satu panggung yang megah. Inisiatif monumental ini digagas dan diprakarsai oleh dua entitas yang memiliki reputasi solid dalam penyelenggaraan acara berskala besar, PT Expo Indonesia Jaya (ExpoIndo) dan Tiga Dua Satu. Kemitraan strategis ini menjadi fondasi yang kuat bagi terwujudnya "Tur SAMA SAMA", sebuah visi yang melampaui sekadar hiburan semata. Tur ini didesain sebagai sebuah perayaan kreativitas, sebuah wahana eksplorasi musikal yang mendalam, dan sebuah manifestasi dari kolaborasi artistik yang melintasi batas-batas genre dan generasi.
Empat kota besar di Indonesia telah terpilih menjadi saksi dari gelombang kolaborasi epik ini, siap menyambut para penggemar musik untuk menyaksikan secara langsung sebuah fenomena yang akan mengukir sejarah baru dalam industri musik Tanah Air.
"Tur SAMA SAMA" bukan hanya sekadar menampilkan lima musisi ternama secara bergantian di atas panggung.
Lebih dari itu, tur ini dirancang sebagai sebuah pertunjukan musik yang inovatif, di mana batasan-batasan individualitas artistik akan melebur dalam sebuah orkestrasi kolaboratif yang memukau. Para penonton akan disuguhkan sebuah pengalaman yang kaya dan multidimensional, yang tercipta dari perpaduan eksplorasi musikal yang mendalam, interaksi kreatif yang spontan, dan kolaborasi lintas bidang seni yang tak terduga.
Bayangkan sebuah panggung di mana alunan vokal khas Tulus yang sarat emosi berpadu dengan sentuhan melankolis dari Dere, disahuti oleh kejujuran lirik Idgitaf yang menyentuh, diperkaya dengan kedalaman makna dari lagu-lagu Kunto Aji, dan diwarnai dengan keindahan puitis dari Sal Priadi. Sebuah simfoni yang lahir dari keberagaman, sebuah harmoni yang tercipta dari perbedaan.
Inti dari "Tur SAMA SAMA" adalah konsep kolaborasi yang mendalam di antara kelima musisi. Konser ini tidak hanya akan menampilkan aksi panggung solo dari masing-masing artis, di mana mereka akan membawakan lagu-lagu andalan yang telah mengantarkan mereka ke puncak popularitas.
Penonton akan disuguhi momen-momen magis di mana kelima musisi ini akan berinteraksi dan berkolaborasi dalam berbagai format yang menarik. Duet ihingga penampilan bersama berlima yang akan mengguncang panggung dengan energi yang luar biasa telah disiapkan untuk memanjakan telinga dan mata para penonton.
Mereka tidak hanya akan membawakan lagu-lagu populer mereka sendiri, tetapi juga akan saling menafsirkan karya satu sama lain, memberikan sentuhan dan interpretasi yang unik sesuai dengan gaya khas masing-masing. Sebuah kesempatan langka untuk menyaksikan bagaimana sebuah lagu yang sudah akrab di telinga bisa bertransformasi dan menemukan dimensi baru melalui sentuhan musisi lain.
Menanggapi proyek kolaborasi yang sangat dinantikan ini, Tulus, salah satu vokalis pria paling ikonik di Indonesia, tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya. Dia mengungkapkan perasaannya terhadap kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawatnya. "Lagu-lagu yang sebegitu menyentuhnya, apalagi saya pribadi. Saya juga sangat bersyukur sekali bisa dapat kesempatan akan membawakan beberapa diantaranya nanti," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (25/4/2025).
Penggemar akan disuguhi interpretasi unik dari lagu-lagu yang mungkin sudah sangat familier bagi mereka. Pernyataan Tulus ini semakin memperkuat ekspektasi akan adanya kejutan-kejutan musikal yang tak terduga dalam setiap pertunjukan "Tur SAMA SAMA".
Di balik layar megahnya "Tur SAMA SAMA", terdapat tim kreatif yang solid dan visioner yang bekerja keras untuk mewujudkan konsep kolaborasi yang unik ini. Nuya dari Jakarta Movin, yang didapuk sebagai sutradara kreatif, mengakui bahwa tantangan dalam menggarap tur ini tidaklah kecil. Ia bersama Faras yang juga sutradara kreatif dari Jakarta Movin berusaha menemukan titik temu di antara lima gaya tersebut, termasuk dari sisi lirik, agar bisa menentukan lagu mana yang cocok dibawakan bersama dan oleh siapa.
Mengumpulkan lima musisi dengan karakter vokal yang kuat, gaya bermusik yang berbeda, dan alur pertunjukan masing-masing menjadi sebuah ujian tersendiri. "Ada sulitnya juga untuk menyatukan bagaimana kita, kita sama-sama punya visi, kita sama-sama punya ide yang sebenarnya sangat banyak banget. Jadi ketika ketemu di satu ruangan terus kita mengeluarkan ide-ide kita, sulit tapi banyak banget belajar sih," kata Dere.
Proses kreatif yang intens melibatkan diskusi mendalam mengenai pemilihan lagu, aransemen musik, hingga konsep visual panggung. Mereka harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dari sisi lirik lagu, untuk menentukan karya mana yang paling cocok dibawakan secara bersama-sama dan oleh siapa. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah narasi pertunjukan yang koheren dan mengalir, di mana setiap kolaborasi terasa organik dan bermakna, bukan sekadar tempelan tanpa jiwa.
Ketika ditanya mengenai kejutan-kejutan spesial yang telah disiapkan untuk para penonton, Kunto Aji, musisi yang dikenal dengan lirik-liriknya yang puitis dan mendalam, memilih untuk menjaga kerahasiaannya. Namun, dengan nada bicara yang meyakinkan, ia memastikan bahwa "Tur SAMA SAMA" akan memberikan sebuah pengalaman yang luar biasa dan tak terlupakan bagi siapa pun yang hadir. "Kita pengennya nanti jadi sebuah tontonan yang, ya, datang saja," ujarnya.
Pernyataan Kunto Aji ini mengisyaratkan bahwa akan ada elemen-elemen kejutan yang akan membuat setiap pertunjukan "Tur SAMA SAMA" menjadi unik dan istimewa. Sementara itu, Sal Priadi, musisi yang dikenal dengan interpretasi lagunya yang penuh penghayatan, memandang kolaborasi dalam tur ini sebagai sebuah kesempatan yang berharga untuk menggali kembali esensi dan makna sebuah lagu. Ia percaya bahwa makna sebuah lagu bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis dan terus berkembang seiring dengan interpretasi dari setiap penyanyi yang membawakannya.
"Tur SAMA SAMA ini buat aku kayak kesempatan untuk melihat lagi, sebenarnya lagu itu artinya apa sih? Karena buat aku, arti lagu itu bisa berubah setiap kali dinyanyikan oleh orang yang berbeda," kata Sal. Baginya, "Tur SAMA SAMA" bukanl sekadar sebuah pertunjukan searah dari musisi kepada penonton, melainkan sebuah wadah narasi bersama, sebuah ruang interaksi di mana musisi dan penonton dapat berbagi interpretasi dan emosi melalui musik.
Rangkaian perjalanan musikal "Tur SAMA SAMA" akan dimulai di kota Bandung pada tanggal 4 Mei 2025. Eldorado Dome, sebuah venue ikonik di Bandung, akan menjadi panggung pertama bagi kolaborasi epik ini.
Setelah memukau para penonton di Bandung, tur akan berlanjut ke Surabaya, Kota Pahlawan yang penuh semangat, pada 11 Mei 2025. Jatim Expo, sebuah pusat konvensi yang luas, siap menampung antusiasme ribuan penggemar musik.
Yogyakarta yang kaya akan seni dan tradisi akan menjadi destinasi ketiga pada 17 Mei 2025, dengan Grand Pacific sebagai lokasi pertunjukan yang elegan. Puncak dari perjalanan musikal ini akan terjadi di Bogor pada 24 Mei 2025, di Sentul International Convention Center (SICC).