UNM Bangun SMART DBD Zero, Cegah Demam Berdarah Lewat Inovasi Digital

6 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, membuktikan lagi kiprahnya dalam menjawab tantangan sosial berbasis teknologi.

Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang berhasil meraih Hibah DPPM Kemdiktisaintek 2025 skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, tim dosen UNM mengembangkan inovasi digital bertajuk SMART DBD Zero.

Inovasi tersebut difokuskan untuk membantu kader Jumantik di Kelurahan Pamulang Timur dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Program ini diketuai Dwi Cahya Putri Buani, dosen Prodi Informatika UNM, dengan dukungan anggota Setiaji dari Prodi Sains Data dan Sukmawati Anggraeni Putri dari Prodi Sistem Informasi UNM, serta melibatkan dua mahasiswa dari Prodi Sistem Informasi, yaitu Putri Delvia Hartita dan Adinda Wulandari.

Menurut Dwi Cahya Putri Buani, SMART DBD Zero hadir sebagai bentuk kontribusi teknologi digital yang aplikatif untuk masyarakat.

“Melalui SMART DBD Zero, kami ingin memberikan solusi praktis kepada kader Jumantik agar proses pemantauan jentik nyamuk bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan efisien,’’ katanya dikutip Rabu (18/6/2025).

Ia menuturkan, aplikasi ini juga menjadi sarana edukasi dan pelaporan digital yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat dan pihak kelurahan.

Menurut Dwi, aplikasi SMART DBD Zero dirancang sebagai platform pencatatan digital jumlah jentik nyamuk dari rumah ke rumah. Selain itu, kegiatan ini turut memberikan pelatihan penggunaan teknologi, serta penyuluhan kepada warga terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif terhadap DBD.

Sementara itu, Ir Andi Saryoko selaku Ketua LPPM UNM, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian tim pengusul hibah ini.

“Selamat kepada tim dosen dan mahasiswa yang telah menggagas dan menjalankan program ini. Ini bukti nyata UNM tidak hanya unggul di bidang akademik, juga peduli terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dengan pendekatan teknologi,” tutur Andi.

Program ini turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Lebih dari itu, SMART DBD Zero memperkuat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dalam pengabdian berbasis riset dan kolaborasi lintas sektor.

“Melalui pendekatan digital yang ramah lingkungan, SMART DBD Zero diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah endemik lainnya, sebagai inovasi komunitas dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat,’’ ujarnya.

Ia pun menegaskan, UNM memiliki komitmen menjadi kampus yang aktif dan solutif dalam menjawab isu-isu strategis melalui sinergi teknologi, riset, dan masyarakat.

Read Entire Article
Politics | | | |