Home > Umum Monday, 14 Apr 2025, 18:33 WIB
Farhan menegaskan, premanisme adalah musuh bersama yang harus diberantas melalui kolaborasi lintas sektor

BANDUNG--Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meresmikan pembentukan Satgas Anti Premanisme tingkat kecamatan di halaman Kantor Kecamatan Astanaanyar, Senin (14/4/ 2025).
Dalam arahannya, Farhan menegaskan, premanisme adalah musuh bersama yang harus diberantas melalui kolaborasi lintas sektor.
“Premanisme bukan soal organisasi, bukan soal kelompok tertentu. Premanisme adalah perilaku intimidasi, ancaman, pemaksaan demi keuntungan pribadi. Itu bisa dilakukan siapa saja. Maka kita tidak boleh ragu untuk menindak,” tegas Farhan.
Farhan menambahkan, pembentukan Satgas ini merupakan bentuk respons atas keprihatinan Gubernur Jawa Barat yang menyebut premanisme sebagai salah satu musuh utama pembangunan di daerah.
“Satgas ini hadir bukan untuk mendiskreditkan siapa pun, tapi untuk menegakkan ketertiban dan perlindungan warga. Ini bukan tindakan represif, tapi edukatif, agar warga Bandung hidup lebih tertib, lebih manusiawi,” ujarnya.
Ia juga menyinggung persoalan PKL yang kerap menjadi sorotan. Farhan tidak melarang warganya berdagang, tetapi menekankan pentingnya ketaatan terhadap aturan.
“Sing demi Allah, abi moal ngalarang milari nafkah. Tapi kudu ngikuti aturan. Kota ieu lain milik pemerintah, TNI atau Polri tapi milik sadayana warga Kota Bandung. Maka urang atur bareng-bareng,” ucapnya dengan penuh semangat.
Farhan mengapresiasi langkah Kecamatan Astanaanyar yang telah memulai program "Kamis dan Jumat Bebas PKL" sebagai bagian dari pengendalian aktivitas di ruang publik. Ia berharap konsistensi program ini menjadi contoh bagi kecamatan lain di Bandung.
Farhan juga menyoroti area pemakaman dan pasar yang rawan praktek premanisme. PD Pasar akan dilibatkan dalam satgas karena lokasi pasar sering menjadi tempat terjadinya pungli dan intimidasi terselubung.
“Saya akan cek langsung kecamatan mana lagi yang sudah siap. Setiap minggu kita luncurkan satgas berikutnya. Tujuannya satu: menjadikan Bandung kota yang aman, tertib, dan menyenangkan,” kata Farhan.
Pembentukan Satgas Anti Premanisme ini melibatkan unsur TNI, Polri, ASN, serta kepala UPT wilayah seperti pemakaman, terminal, dan pasar. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju Bandung yang lebih tertib, aman dan beradab.