
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Syarikah terus berupaya melakukan akselerasi pembagian kartu Nusuk kepada jamaah haji Indonesia. Hingga hari ini, lebih 131 ribu jamaah telah menerimanya.
Kartu Nusuk adalah identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jamaah haji selama berada di Arab Saudi. Kartu ini menjadi semacam "paspor perhajian" yang digunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram serta Arafah, Mizdalifah, dan Mina.
Kartu Nusuk sebagai identitas digital resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi berisi foto jamaah, kode QR, dan nomor visa. Yang fungsi utamanya sebagai verifikasi jamaah resmi guna mencegah masuknya jamaah ilegal.
Hingga Kamis (22/5/2025), sudah ada 336 kelompok terbang (kloter) atau sebanyak 142 ribu orang jamaah RI tiba di Tanah Suci. Dari jumlah itu, jamaah tiba di Makkah mencapai 111 ribu orang dari 286 kloter.
"Berdasarkan data dari Kementerian Haji Arab Saudi, hingga hari ini sudah ada 131.200 jamaah haji Indonesia yang telah menerima kartu Nusuk," terang Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam di Jeddah, Kamis (22/2025).
Kartu Nusuk diterbitkan Syarikah penyedia layanan jamaah haji. Tahun ini, PPIH menjalin kerja sama dengan delapan syarikah, yaitu: Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq.
Lalu, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
"Kalau dirata-rata untuk setiap Syarikah, ada sekitar 86% dari jamaah yang sudah hadir di Tanah Suci yang sudah menerima Nusuk," sebut Nasrullah.
PPIH Arab Saudi terus berupaya mendorong Syarikah untuk melakukan percepatan dalam pendistribusian kartu Nusuk. Sejumlah langkah disiapkan, yaitu:
1. Membuat operation room akselerasi distribusi kartu Nusuk.
2. Menunjuk penanggung jawab proses akselerasi distribusi kartu Nusuk pada level sektor dan daker.
3. Menyiapkan pelaporan digital berbasis kloter.
"Setiap hari, ketua kloter akan mengupdate jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan Nusuk untuk kita koordinasikan dengan Syarikah," tegasnya.
"Setiap hari, kita juga menggelar rapat evaluasi dengan Kementerian Haji Saudi dan Syarikah, salah satunya membahas progress distribusi Nusuk," tandasnya.
Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, seperti kemungkinan kehilangan kartu, jamaah diimbau agar memastikan kartu Nusuk sudah terikat kuat. Sehingga tidak sampai terlepas.
Kartu Nusuk harus disimpan dengan baik dan mudah dijangkau, agar tidak hilang. Potensi kehilangan kartu bisa terjadi, misalnya, saat penjepit pada gantungan kartu longgar atau tertarik sehingga lepas dan hilang.
Saudi Terbitkan 150 Ribu Kartu Nusuk
Sebelummya, dilaporkan Republika, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah mulai mendistribusikan kartu Nusuk untuk musim haji 1446 H/2025. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 150.000 kartu yang diterbitkan kementerian terkait yang memiliki kapasitas produksi harian 70.000.
Kartu Nusuk dicetak di dalam negeri dengan fasilitas canggih di bawah standar kualitas dan keamanan yang ketat. Nusuk memiliki fitur keamanan anti-duplikasi untuk membantu petugas memverifikasi identitas jamaah dan status hukum mereka.
Arab News, melaporkan setiap kartu Nusuk berisi informasi jamaah yang lengkap. Mulai rincian akomodasi di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci, sampai informasi kontak penyedia layanan mereka.
Kartu-kartu tersebut bertujuan merampingkan bimbingan jamaah dan mengurangi kasus-kasus jamaah yang tersesat, juga untuk memberikan akses ke layanan pengayaan, demikian laporan SPA.
Pencetakan kartu Nusuk terus berlanjut hingga semua izin dan visa haji dikeluarkan. Jamaah internasional akan menerima kartu mereka pada saat kedatangan melalui perusahaan jasa masing-masing.
Jamaah haji domestik dapat mengambil kartu Nusuk dari perusahaan jasa di titik-titik pengumpulan yang telah ditentukan sebelum musim haji.
Yan Andri/ Kemenag