Adaro Tetap Jaga Produksi dan Ekspor di Tengah Tekanan Global

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mencatatkan kinerja operasional yang relatif stabil sepanjang tahun 2025 meskipun industri batubara global menghadapi tekanan permintaan dan harga yang fluktuatif. Hingga kuartal III-2025, volume penjualan perseroan masih berada di jalur yang mendukung target tahun penuh, sejalan dengan panduan porsi produksi dan ekspor yang dikomunikasikan manajemen.

Direktur AADI, Lie Luckman, mengatakan perseroan tetap fokus pada efektivitas rantai pasok dan disiplin produksi dalam menghadapi dinamika pasar. “Kami terus menjaga keandalan operasi dan memastikan ketersediaan pasokan bagi pelanggan, baik di pasar domestik maupun ekspor, di tengah kondisi harga batubara yang masih tertekan dibanding 2024,” ujarnya dalam Public Expose Tahunan 2025, Senin (22/12/2025).

Latar belakang tekanan tersebut tercermin dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menunjukkan bahwa produksi batubara nasional pada semester I-2025 mencapai sekitar 357,6 juta ton atau sekitar 48 persen dari target produksi nasional sebesar 739,7 juta ton.

Dari angka itu, ekspor batubara mencapai sekitar 238 juta ton sementara kebutuhan dalam negeri dan stok mencapai sekitar 120 juta ton. Pemerintah memperkirakan penurunan volume dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh kondisi pasar global yang berubah dan penurunan permintaan dari beberapa pasar utama. 

Pasar batubara global tahun ini menunjukkan gejala penurunan volume perdagangan, di mana ekspor termal batu bara dunia dilaporkan turun sekitar 5 persen sepanjang 2025 sebuah tren langka yang didorong oleh penurunan impor oleh China dan India. 

Perubahan dinamika ini juga mendorong ada pembicaraan di tingkat pemerintah mengenai penguatan instrumen kebijakan insentif maupun pembatasan ekspor untuk menyeimbangkan antara kebutuhan domestik, ketersediaan pasar luar negeri, dan stabilitas industri. Di tengah hal tersebut, Lie menegaskan bahwa kehandalan produksi dan efisiensi operasional menjadi kunci. “Adaro terus mengoptimalkan produktivitas tambang dan logistik untuk mengikuti kondisi pasar,” katanya.

Lie juga menyoroti strategi diversifikasi pasar dan penguatan hubungan dengan pelanggan utama sebagai bagian dari upaya menjaga pangsa pasar ekspor. “Permintaan masih ada di beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Selatan, sehingga kami menyesuaikan strategi penjualan dan alokasi produk sesuai kebutuhan pasar,” tambahnya.

Dalam skenario nasional, batubara tetap menjadi komponen penting dalam bauran energi Indonesia sepanjang 2025. Data terbaru ESDM juga menunjukkan fokus pemerintah dalam memastikan ketersediaan batubara bagi kebutuhan pembangkit listrik dan smelter, sekaligus mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir terbesar global.

Read Entire Article
Politics | | | |