REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengingatkan titik krusial pelaksanaan ibadah haji bukan hanya pada saat puncak haji, melainkan justru setelah puncak haji selesai.
Menurut dia, pada momen itu kondisi jemaah umumnya mulai kelelahan baik secara fisik maupun psikis, terutama bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
"Banyak dari mereka mengalami gangguan psikis karena terpisah dari pendampingnya atau pasangan. Ini sangat rentan, apalagi bagi lansia dan disabilitas," kata Selly dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI itu mengatakan bahwa kesiapan skenario teknis dari Kementerian Agama untuk menangani fase pascapuncak haji harus disiapkan secara terstruktur.
Menurut dia, kurangnya mitigasi risiko dapat memperburuk kondisi jemaah dan berdampak pada tingginya angka kematian maupun gangguan kesehatan.
"Tidak hanya saat puncak haji, tetapi justru pascapuncaknya harus diantisipasi seperti apa. Jika tidak, akan berdampak luas bukan hanya pada lansia dan disabilitas, melainkan juga pada jemaah lain yang ikut membantu mereka," kata dia.
Selain itu, dia mengingatkan bahwa komunikasi yang jelas antara syarikah, Kementerian Agama, dan seluruh lapisan petugas haji di lapangan merupakan hal yang penting untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pelayanan haji.
Wakil rakyat ini menilai sejauh ini masih banyak miskomunikasi yang terjadi karena informasi hanya berhenti di tingkat pusat dan tidak tersampaikan merata kepada petugas teknis di lapangan seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas konsumsi, dan transportasi.
"Ini yang menyebabkan banyak masalah, bahkan ada sejumlah anggota jemaah yang diturunkan di tengah jalan. Ini sangat mengkhawatirkan," kata dia
Ia menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji bukan hanya diukur dari lancarnya puncak ibadah, melainkan juga dari keselamatan dan kenyamanan jemaah hingga akhir perjalanan haji.
Untuk itu, dia meminta Pemerintah memastikan sistem komunikasi dan koordinasi lapangan berjalan efektif dan tidak menimbulkan kebingungan di kalangan jemaah.
sumber : Antara