Australia Diperkirakan Akan Gagal Capai Target Energi Terbarukan

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perusahaan analisa energi transisi Wood Mackenzie menilai Australia tidak akan mencapai target energi terbarukannya. Perusahaan itu mengatakan Australia kemungkinan tidak akan mencapai target 83 persen energi terbarukan pada tahun 2030.

Wood Mackenzie mengatakan ada sejumlah alasan mengapa Australia akan gagal mencapai targetnya. Mulai dari kemunduran penggunaan energi terbarukan di tingkat negara bagian, keterlambatan pembangunan jaringan, dan investasi yang tidak cukup.

"Terlepas dari target ambisius pemerintah federal, analisis kami menunjukkan saat ini Australia berada di jalur yang tepat untuk mencapai hanya 58 persen pembangkit listrik terbarukan pada tahun 2030," ujar Analis Senior Wood Mackenzie Natalie Thompson, Kamis (15/5/2025).

Thompson mengatakan pencapaian target akan semakin diperumit dengan langkah beberapa pemerintah negara bagian, seperti Queensland dan Northern Territory, untuk mencabut atau mengurangi target energi terbarukan mereka.

"Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi dan koordinasi yang lebih baik di semua tingkat pemerintahan untuk mempercepat transisi energi," kata Thompson.

Wood Mackenzie mengatakan pemerintah perlu "mengatasi hambatan dalam perencanaan dan proses koneksi jaringan, memastikan transisi yang lancar dan memenuhi jadwal penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara yang telah direncanakan."

Pembangkit listrik tenaga batu bara di Australia menjadikannya salah satu negara dengan tingkat polusi tertinggi per kapita. Australia berencana menutup semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2038.

Pemerintah Partai Buruh yang berhaluan moderat-kiri, yang terpilih kembali awal bulan ini, menyatakan akan beralih ke jaringan listrik yang mayoritas menggunakan energi terbarukan seperti angin dan surya, yang didukung oleh gas, tenaga air, dan penyimpanan energi.

Gagal mencapai target energi terbarukan akan menghambat upaya Australia dalam menghadapi perubahan iklim dan dapat menyebabkan kekurangan pasokan energi.

Analisis Wood Mackenzie menemukan Australia diperkirakan hanya akan mencapai 58 persen pembangkitan energi terbarukan pada akhir dekade ini.

Dalam laporannya Wood Mackenzie menambahkan dalam periode yang sama, kapasitas penyimpanan energi skala jaringan akan tumbuh dari 2,5 gigawatt menjadi lebih dari 16 GW. Sekitar 65 GW proyek sedang dalam berbagai tahap pengembangan, tetapi menghadapi hambatan dalam koneksi jaringan dan perencanaan proyek.

Kapasitas tenaga surya untuk perumahan, komersial dan industri akan naik dari 29 GW menjadi 46 GW. Menurut Wood Mackenzie, Australia perlu mengatasi tantangan yang dihadapi pembangkit listrik tenaga surya seperti mengelola puncak produksi energi di siang hari.

Read Entire Article
Politics | | | |