Banjir, Pemerintah Australia Turunkan Pakan Ternak dari Udara

4 hours ago 4

Seseorang menggunakan papan dayung di jalan yang banjir di Port Macquarie, utara Sydney, Australia, Jumat, 23 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia menjatuhkan pakan ternak dari udara untuk peternak di Negara Bagian New South Wales yang terjebak banjir. Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang melanda Australia pekan ini bertambah lima orang.

Banjir juga mengisolasi ribuan orang di tenggara Australia. Pemerintah sedang memulihkan pesisir utara-tengah Australia setelah banjir memotong akses banyak kota, menyapu hewan-hewan ternak dan menghancurkan rumah-rumah.

Pemerintah memperkirakan banjir yang dipicu hujan deras merusak 10 ribu properti. Di media sosial X, badan layanan darurat Australia mengatakan masih 32 ribu orang terisolasi meskin banjir yang mulai surut.

"Pemerintah New South Wales menyediakan pakan darurat, perawatan hewan, saran manajemen dan bantuan udara untuk stok hewan ternak yang terisolasi," kata Menteri Pertanian Tara Moriarty dalam pernyataannya, Sabtu (24/5/2025).

Ia mengatakan helikopter pemerintah sudah menurunkan 43 bantuan pakan hewan ternak darurat. Moriarty menegaskan pemerintah akan menerjunkan 130 bantuan untuk peternak yang terisolasi.

Di puncak banjir setelah air yang naik dengan cepat membobol tepian sungai sekitar 50 ribu orang terisolasi, tanda-tanda jalan dan perempatan terendam banjir. Permukaan banjir mencapai atap mobil.

Pemerintah Australia melaporkan jumlah korban jiwa dalam banjir di negara bagian terpadat di Australia mencapai lima orang. Korban terbaru merupakan pria berusia 80-an tahun ditemukan di properti yang digenangi banjir, 50 kilometer dari Taree yang berada di sepanjang Sungai Manning, lebih dari 300 km di sebelah utara ibukota negara bagian Sydney.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan daerah yang terdampak banjir di New South Wales masih kritis saat upaya pembersihan dimulai.

Perubahan iklim meningkatkan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem di seluruh dunia termasuk Australia. Negara itu dilanda kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan terburuk dalam satu dekade terakhir.

Sejak awal 2021 Australia juga kerap diterjang banjir yang menghancurkan.

sumber : REUTERS

Read Entire Article
Politics | | | |