Bayang-bayang Kelam Hantui Israel di Hari Jadinya ke-77, Kebakaran Hingga Pecahnya Militer

14 hours ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Pada Kamis, 1 Mei 2025, Israel akan merayakan ulang tahun ke-77 berdirinya negara tersebut, yang disebut sebagai "Hari Kemerdekaan", Haaretz melaporkan. Namun, surat kabar tersebut mengatakan bahwa perayaan tahun ini dibayangi oleh bayang-bayang kelam, karena Hamas masih menahan sejumlah tahanan Israel.

Surat kabar itu menambahkan dalam editorialnya bahwa ini adalah hari libur kedua berturut-turut yang dirayakan Israel sambil melancarkan perang di Jalur Gaza, di mana 59 tahanan ditahan, 21 di antaranya diperkirakan masih hidup.

Namun, kenyataan pahitnya adalah bahwa koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menganggap kelanjutan kekuasaannya lebih penting daripada nyawa para tahanan.

Sebuah aib

Menurut editorial tersebut, penolakan pemerintah Israel untuk membayar kegagalannya dan menyelamatkan warga Israel yang diculik di bawah pengawasannya merupakan noda di dahi setiap anggota koalisi, terutama perdana menteri.

Pengabaian para tawanan membayangi perayaan yang sedang berlangsung, dan juga sangat merusak kepercayaan terhadap negara sebagai rumah dan tempat berlindung bagi orang Yahudi.

Orang-orang Israel telah kehilangan arah, sebagaimana dibuktikan dengan berlanjutnya perang di Gaza, yang pada dasarnya telah menargetkan seluruh penduduk Gaza.

Israel adalah negara yang tidak lagi tahu bagaimana membedakan antara kombatan dan warga sipil dan antara perang dan kejahatan perang, katanya, seraya menambahkan bahwa ketika sebuah negara kehilangan kompas ini, bahaya yang menantinya dari dalam tidak kurang berbahaya daripada bahaya yang menantinya dari luar.

Dia mencatat bahwa Netanyahu baru-baru ini mengintensifkan serangannya terhadap lembaga-lembaga negara.

Dia menyebutkan antara laian hasutannya terhadap Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, kegagalannya untuk mengakui Yitzhak Amit sebagai kepala Mahkamah Agung, memaksakan pengunduran diri mantan kepala staf angkatan darat Herzi Halevi, dan upayanya untuk mencopot kepala Shin Bet, Ronen Bar, dari jabatannya.

BACA JUGA: Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

Haaretz mengkritik para pemimpin Israel, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki visi yang menawarkan cakrawala dan harapan untuk masa depan negara, tetapi hanya meningkatkan isolasi internasional dan mengasingkan dunia darinya dan orang-orang Yahudi.

Israel sedang terkoyak dari dalam, sementara komunitas Yahudi ultra-Ortodoks terus menghindari wajib militer dan kebebasan berekspresi dikekang.

Read Entire Article
Politics | | | |