Bayi Cumi-cumi Raksasa Terekam Hidup-hidup Pertama Kalinya di Alam Liar

4 hours ago 2

Home > Didaktika Monday, 21 Apr 2025, 10:52 WIB

Momen langka ini terekam pada 9 Maret 2025 oleh wahana kendali jarak jauh (ROV) bernama SuBastian, yang dioperasikan oleh Schmidt Ocean Institute.

Schmidt Ocean InstituteSchmidt Ocean Institute

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil merekam langsung seekor bayi cumi-cumi raksasa yang sedang berenang di rumah alaminya di laut dalam.

Momen langka ini terekam pada 9 Maret 2025 oleh wahana kendali jarak jauh (ROV) bernama SuBastian, yang dioperasikan oleh Schmidt Ocean Institute.

Cumi-cumi tersebut, yang panjangnya sekitar 30 sentimeter (hampir satu kaki), terlihat 600 meter di bawah air dekat Kepulauan Sandwich Selatan yang terpencil di Samudra Atlantik Selatan.

Ini adalah momen bersejarah dalam ilmu kelautan, karena menandai video pertama yang dikonfirmasi dari seekor cumi-cumi kolosal muda (Mesonychoteuthis hamiltoni) di alam liar.

Penemuan ini terjadi tepat 100 tahun setelah spesies tersebut pertama kali diidentifikasi.

Cumi-cumi raksasa diperkirakan tumbuh hingga tujuh meter (sekitar 23 kaki) panjangnya dan beratnya dapat mencapai 500 kilogram (1.100 pon), menjadikannya invertebrata terbesar di Bumi.

Sampai saat ini, sebagian besar pengetahuan tentang raksasa laut dalam ini berasal dari sisa-sisa yang ditemukan di perut paus dan predator lainnya.

Cumi-cumi itu terlihat selama ekspedisi Sensus Laut selama 35 hari yang bertujuan untuk menemukan kehidupan laut baru.

Proyek tersebut merupakan kerja sama antara Schmidt Ocean Institute, Nippon Foundation-Nekton Ocean Census, dan GoSouth, sebuah kemitraan penelitian yang melibatkan University of Plymouth, GEOMAR Helmholtz Centre for Ocean Research, dan British Antarctic Survey.

Para ahli di seluruh dunia mengonfirmasi identitas cumi-cumi tersebut, termasuk Dr. Kat Bolstad dari Auckland University of Technology.

Ia mencatat bahwa tubuh transparan cumi-cumi bayi dan kait di tengah lengannya merupakan ciri-ciri utama yang mengonfirmasi bahwa ia adalah cumi-cumi kolosal muda.

Spesies laut dalam lainnya, cumi-cumi kaca glasial (Galiteuthis glacialis), terlihat serupa pada tahap ini tetapi memiliki ciri-ciri yang berbeda.

Secara kebetulan, spesies ini juga difilmkan untuk pertama kalinya beberapa minggu sebelumnya, pada bulan Januari, oleh tim peneliti yang sama selama ekspedisi terpisah di dekat Antartika.

Penemuan berturut-turut ini menyoroti betapa banyak yang masih belum diketahui tentang kehidupan di laut dalam.

Kedua penampakan tersebut dimungkinkan oleh aliran video langsung dari ROV, yang memungkinkan para ilmuwan di seluruh dunia untuk bergabung dan membantu mengidentifikasi hewan-hewan tersebut secara langsung.

Menurut Dr. Michelle Taylor, kepala ilmuwan ekspedisi tersebut, penemuan-penemuan ini menunjukkan nilai kerja sama lintas tim internasional untuk mengungkap rahasia lautan.

Direktur Schmidt Ocean Institute, Dr. Jyotika Virmani menambahkan bahwa ROV mereka kini telah merekam rekaman setidaknya empat spesies cumi-cumi untuk pertama kalinya.

Penemuan-penemuan ini mengingatkan kita betapa banyaknya lautan dalam yang masih belum dijelajahi—dan betapa banyak makhluk luar biasa yang menunggu untuk ditemukan.

Image

Read Entire Article
Politics | | | |