Berapa Total Uang Umat Islam Seluruh Dunia yang Dibelanjakan pada 2023 Lalu?

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 mencatatkan dua miliar konsumen Muslim di dunia menghabiskan lebih dari 2,43 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada  2023 atau meningkat 5,5 persen year on year (yoy) di seluruh sektor ekonomi Islam. 

“Dua miliar konsumen Muslim secara global menghabiskan lebih dari 2,43 triliun (dolar AS) di sektor ekonomi halal, sektor riil (yang mencakup) makanan, travel, media, kosmetik, modest fashion, rekreasi, farmasi, dan ini didukung oleh aset keuangan Islam sebesar 4,93 triliun (dolar AS),” ujar Partner DinarStandard Reem El Shafaki dalam agenda Global Launch The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Tercatat, pengeluaran konsumen terhadap makanan halal sebesar 1,43 triliun dolar AS, modest fashion 327 miliar dolar AS, kosmetik halal 87 miliar dolar AS, media dan rekreasi 260 miliar dolar AS, Muslim-friendly travel 217 miliar dolar AS, serta farmasi halal 107,1 miliar dolar AS.

Total negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengimpor produk halal sebesar 407,75 miliar dolar AS pada 2023.

Adapun 10 negara eksportir terbesar produk halal ke negara anggota OKI adalah China 32,51 miliar dolar AS, India 28,88 miliar dolar AS, Brasil 26,93 miliar dolar AS, Rusia, 20,61 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 20,16 miliar dolar AS.

Sedangkan Turkiye 17,76 miliar dolar AS, Uni Emirat Arab (UAE) 16,01 miliar dolar AS, Prancis 15,16 miliar dolar AS, Indonesia 12,33 miliar dolar AS, dan Jerman 12,10 miliar dolar AS.

Pada 2030, pertumbuhan populasi Muslim diprediksi mencapai sekitar 2,2 miliar dengan demografi lebih dari 540 juta pemuda beragama Islam yang akan membentuk permintaan pasar.

Ke depan, belanja di pasar halal diproyeksikan sebesar 3,36 triliun dolar AS pada tahun 2028, meningkat 608,36 miliar dolar AS dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 8,3 persen.

Hal ini disebabkan dorongan peningkatan permintaan konsumen (terutama di negara anggota OKI dengan Produk Domestik Bruto per kapita yang tinggi), kerangka regulasi lebih baik, dan perluasan rantai pasokan halal secara global.

BACA JUGA: Personel Jauh Lebih Sedikit Dibandingkan Tentara Israel, Mengapa Pejuang Gaza Bisa Bertahan?

Peningkatan nyata terjadi dalam perdagangan intra-OKI pada tahun ini yang didukung investasi dan kebijakan strategis dengan tujuan mengembangkan manufaktur regional, ketahanan pertanian, hingga kerja sama ekonomi.

Negara-negara seperti Arab Saudi, UAE, Indonesia, dan Turki muncul sebagai pemimpin dalam mempromosikan perdagangan dan investasi halal intra-regional, yang menggarisbawahi perubahan mendasar dari ketergantungan tradisional pada ekonomi Barat.

Read Entire Article
Politics | | | |