loading...
Konvoi aktivis kemanusiaan untuk Gaza yang melibatkan 7.000 peserta dari hampir 32 negara yang membawa obat, makanan dan harapan menuju Gaza. Mereka bersatu bertujuan menghentikan perang genosida Israel di Gaza. Foto istimewa
AKSI kemanusiaan untuk Gaza yang melibatkan 7.000 peserta dari berbagai negara yang konvoi membawa obat, makanan dan harapan, baru-baru ini membuat ketar-ketir Zionis Israel.
Konvoi aktivis dari Afrika Utara sampai Asia, semua bersatu demi satu kata, kemanusiaan, dijuluki “Konvoi Ketahanan Maghreb” atau “Konvoi Soumoud”. Peserta konvoi memulai perjalanannya pada hari Senin (9/6) lalu dari Tunisia, dengan 300 kendaraan lebih. Kafilah protes tersebut mencakup aktivis dari Mauritania, Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya dan diperkirakan akan memasuki Mesir pada hari Kamis sebelum tiba di Rafah dalam beberapa hari mendatang.
Inisiatif tersebut merupakan bagian dari gerakan global ribuan aktivis solidaritas dari 32 negara yang bertujuan menghentikan perang genosida Israel di Gaza , mengakhiri pengepungan, dan mengirimkan bantuan kepada lebih dari dua juta warga Palestina yang menghadapi ancaman kelaparan.
Akankah misi mereka berhasil? Dan bukan tidak mungkin aksi ini sebagai simbol bahwa bersatunya umat Islam dalam melawan zionis dianggap sebagai kunci penting menuju kemenangan dan kemanusiaan.
Harapan Kaum Muslim di Akhir Zaman
Kejahatan Zionis Israel yang dipertontonkan di depan mata dunia, mengulang tragedi berdarah di belahan Bumi Syam, Suriah sebelumnya, yang disikapi dunia tanpa aksi nyata, bagaikan tontonan film perang yang dianggap angin lalu saja. Potret tragis kondisi umat Muslim saat ini.
Namun, adakah secercah harapan bagi kaum Muslim di akhir zaman? Adakah balasan bagi kejahatan Yahudi Zionis ini? Ternyata ada. Dalam sebuah hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menegaskan sisi yang kontras. Masa depan kaum Muslim ditutup dengan kemenangan. Sebaliknya, kaum Yahudi terhina karena menjadi pengikut Dajjal. Al-Jazâ’ min jins al-’amal. Balasan sesuai dengan jenis perbuatan.
Palestina jadi Pusat Kekhilafahan Akhir Zaman
Rasulullah shallalalhu Alaihi Wassalam telah mengabarkan tegaknya kembali Khilafah yang ber-manhaj kenabian pada akhir zaman. Ini dipertegas dengan khabar tegaknya Kekhalifahan yang menjadikan Negeri Syam, khususnya Palestina , sebagai pusat Kekhalifahan.
Salamah bin Nufail radhiyallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
عُقْرُ دَارِ الْإِسْلَامِ بِالشَّامِ
"Pusat Dâr al-Islâm adalah di Negeri Syam (HR ath-Thabarani).
Al-Imam ash-Shan’ani (w. 1182 H) dalam Syarh al-Jâmi’ al-Shaghîr (VII/246) menguraikan bahwa seakan-akan Nabi SAW menunjukkan bahwa ibukota Khilafah tersebut terjadi pada masa tersebarnya fitnah. Negeri Syam ketika itu menjadi tempat paling aman. Kaum Muslim di dalamnya paling selamat. Hadis ini pun mendorong kaum Muslim untuk berpatokan pada Negeri Syam pada masa munculnya fitnah, sebagaimana banyak ditunjukkan oleh sejumlah hadis. Negeri Syam yang dimaksud adalah Palestina, Rasulullah saw. bersabda:
يا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَة يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
"Wahai putra Hawalah, jika engkau melihat Kekhalifahan telah berdiri di Tanah yang Suci (Palestina), maka sungguh telah dekat bencana gempa dan berbagai kesedihan serta perkara-perkara besar. Pada saat itu Hari Kiamat lebih dekat kepada umat manusia daripada tanganku ini ke kepalamu (HR Abu Dawud).