2 hours ago
1
BNPT memperkuat kemitraan dengan Hedayah Center untuk mencegah terorisme digital.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat kerja sama internasional untuk mengantisipasi ancaman terorisme digital yang kian kompleks, khususnya melalui kemitraan strategis dengan Hedayah Center yang berbasis di Abu Dhabi, UEA. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperdalam riset dan meningkatkan kapasitas penanganan ekstremisme berbasis kekerasan di ruang siber.
Kepala BNPT Eddy Hartono menyebut penguatan kerja sama diperlukan untuk memahami pola baru radikalisasi digital dan merumuskan respons yang lebih adaptif. Ia menegaskan pentingnya dukungan mitra global dalam penyusunan strategi penanggulangan terorisme.
“Harapannya, ini terus menjadi pedoman kami dalam strategi penanggulangan terorisme,” ujar Eddy dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
Eddy menilai ancaman digital tidak dapat ditangani secara unilateral sehingga kerja sama BNPT dengan Hedayah yang berjalan sejak 2019 harus dilanjutkan. “Maka kerja baik kita dengan Hedayah sejak 2019 perlu dilanjutkan,” kata dia.
Dari pihak Hedayah, Chairman International Steering Board, Ali Rashid Alnuaimi, menegaskan komitmen UEA mendukung keamanan Indonesia. Ia menyampaikan pesan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan tentang pentingnya kolaborasi menjaga stabilitas kawasan.
“Sebelum berkunjung ke sini, Presiden UEA menyampaikan bahwa apa pun yang Indonesia butuhkan terutama dalam hal pertahanan dan keamanan, kami siap bantu. Kami menganggap bahwa keamanan Indonesia adalah keamanan kami, ancaman bagi Indonesia adalah ancaman bagi kami,” kata Ali.
Ali menekankan bahwa terorisme merupakan ancaman lintas negara sehingga diperlukan strategi bersama. Kerja sama BNPT dan Hedayah meliputi program peningkatan kapasitas dan riset modus operandi ekstremisme, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai anggota International Steering Board Hedayah.
