Cadangan Devisa Indonesia Kuat, Nilai Tukar Rupiah Stabil di Tengah Gejolak

7 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Stabilitas ekonomi Indonesia terus diuji di tengah gejolak global yang tak menentu. Di antara berbagai indikator ekonomi, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan cadangan devisa menjadi cerminan vital untuk mengukur ketahanan ekonomi dalam negeri.

Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juli Budi Winantya, dalam pemaparannya di Editors Briefing Bank Indonesia, menegaskan pentingnya menjaga denyut nadi ekonomi tetap sehat. “Indikatornya itu biasanya kita melihat apakah ekonomi itu bisa tumbuh tinggi tanpa heart rate-nya melonjak gitu. Utamanya bisa juga kita lihat dari kondisi current account deficit-nya,” jelas Juli, Jumat (18/7/2025) lalu.

Ia menambahkan bahwa current account mencerminkan gambaran ekspor dan impor barang dan jasa. “Sehingga bila ekonomi ini tumbuh tinggi tanpa didukung oleh kapasitas domestik, ini terminalnya akan terlihat di current account dan ini akan menyebabkan tekanan di nilai tukar,” ujarnya.

Data terbaru menunjukkan sinyal positif. Sampai dengan Mei, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS, meningkat signifikan dari 0,2 miliar dolar AS pada April. Surplus ini menjadi bantalan penting yang membantu menjaga CAD tetap rendah dan sehat, sebuah kondisi yang krusial bagi perekonomian Indonesia.

Aliran masuk modal asing (inflows) juga terus berlanjut, menunjukkan tingkat kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia. Pada kuartal kedua, tercatat inflows sebesar 1,6 miliar dolar AS, dan hingga 14 Juli di kuartal ketiga, inflows mencapai 0,9 miliar dolar AS. “Inflows ini tentunya merupakan gambaran dari kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Selain juga karena memang imbal hasil dari aset keuangan domestik yang masih dianggap menarik oleh para investor,” papar Juli.

Di sisi lain, posisi cadangan devisa Indonesia juga menunjukkan kekuatan yang impresif. Pada akhir Juni, cadangan devisa tercatat sebesar 152,6 miliar dolar AS. Angka ini jauh melampaui standar kecukupan internasional. “Perdagangan devisa ini biasanya apakah kita lihat cukup atau tidak, ini kita bandingkan dengan bulan impor, ini sebesar 6,4 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri projekta. Ini kalau dibandingkan dengan standarnya, standarnya itu hanya tiga bulan, sehingga ini cukup atau lebih tinggi berada di atas standar kecukupan internasional yang tadi saya sampaikan sebesar tiga miliar dolar AS,” kata Juli.

Read Entire Article
Politics | | | |