Desainer Poppy Dharsono Gandeng Italia Dorong Produk Kulit Garut Naik Kelas

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Desainer Poppy Dharsono mendorong agar produk kulit asal Garut tak hanya dikenal luas, namun juga diakui kualitasnya di pasar internasional. Lewat pendirian Piazza Firenze dan kerja sama erat dengan para ahli dari Italia, Poppy berharap industri kulit Garut kini bisa naik kelas dan berkembang menjadi produk fashion bernilai tinggi. 

Selama tiga tahun terakhir, Poppy aktif membina ratusan UMKM kulit Garut dengan memetakan potensi, mengkurasi hasil produksi, hingga membangun koperasi tempat para pengrajin bisa menjual produk kulit seperti jaket, sepatu, tas, dan lainnya. Untuk mendorong kualitas, Poppy pernah mendatangkan langsung ahli-ahli kulit dari Italia, termasuk mantan konsultan brand Gucci, untuk memberikan pelatihan kepada pengrajin lokal. 

“Mereka sudah datang tiga kali dan di sana selama hampir sepekan untuk membimbing langsung proses produksi kulit,” kata Poppy usai konferensi pers Indonesia Fashion Week di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Poppy mengatakan industri kulit di Garut sudah berusia hampir 100 tahun, namun hingga kini belum melahirkan satu pun desainer yang terkenal dan bisa membuat produk berkualitas tinggi. Karenanya, dengan adanya Piazza Firenze ia berharap akan membuat industri kulit Garut semakin bergairah.

“Dan terbukti, sekarang sudah banyak orang Jakarta yang ke Piazza Firenze untuk borong. Saya bikin 10 tas pasti habis, saya bikin 20 habis juga, tapi memang harganya kita di tengah, tidak seperti tas Gucci atau Hermes. Sekarang saya fokusnya menaikkan kelas ke level menengah dulu,” kata Poppy. 

Selain itu, Poppy juga akan mengirim dua pengrajin kulit Garut ke Italia untuk mengikuti pelatihan intensif selama beberapa pekan. Kedua peserta nantinya wajib kembali ke Indonesia dan berbagi ilmu kepada rekan-rekan pengrajin kulit lainnya. 

“Ini juga menjadi upaya saya agar para pengrajin lokal itu benar-benar bisa belajar bagaimana orang Italia sangat detail saat membuat produk, karena kekurangan pengrajin kita itu mereka tidak detail,” kata Poppy. 

Di Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, produk kulit hasil binaan Piaza Firenze juga akan ditampilkan. Tidak hanya jaket dan sepatu, namun juga dalam bentuk tas kulit dengan desain modern namun tetap membawa akar budaya lokal.

Menurut Poppy, item fashion berbasis kulit juga sangat lekat dengan anak muda di Jakarta, di mana mereka kerap menggunakan jaket kulit untuk motoran hingga konser. Oleh karena itu, membawa produk fashion kulit ke panggung Indonesia Fashion Week adalah langkah yang tepat.

“Anak-anak muda di Jakarta banyak kok yang suka dengan item fashion dari kulit, mereka kalau ke konser, motoran, masih pakai kulit. Jadi ini bukan hanya tentang Garut sebetulnya, tapi juga tentang Jakarta, tentang budaya Indonesia,” kata Poppy. 

Sebagai informasi, Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 akan hadir mengangkat tema "Ronakultura Jakarta", sebuah kampanye yang menyoroti kekayaan mode dan dinamika ibu kota sebagai pertemuan antara tradisi dan inovasi. Sosialiasi tema ini menjadi langkah awal menuju pekan mode yang akan digelar pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 di Jakarta Convention Center. 

Read Entire Article
Politics | | | |