DPR Minta Kualitas Katering, Akomodasi, Transportasi Jamaah Haji Ditingkatkan

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid menyampaikan sejumlah poin penting yang menjadi kesimpulan bersama dalam RDP bersama Kementerian Agama (Kemenag). Salah satunya adalah dorongan kepada Kemenag agar terus meningkatkan kualitas layanan haji, khususnya pada aspek katering, akomodasi dan transportasi.

 "Komisi VIII DPR RI meminta agar seluruh aspek pelayanan terhadap jamaah haji terus ditingkatkan, baik dari sisi mutu, ketepatan waktu, maupun keselamatan," kata Wachid saat  Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi VIII DPR RI, Senin (28/4/2025). 

Dalam rapat tersebut, Komisi VIII DPR RI juga menyoroti pentingnya koordinasi yang lebih erat antara Kemenag, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia Airlines, Lion Mentari Airlines dan Saudia Airlines. Hal ini dimaksudkan agar proses keberangkatan dan pemulangan jamaah haji Indonesia berjalan lancar, tanpa adanya kendala teknis yang berarti.

Wachid menegaskan, koordinasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci utama kelancaran operasional haji. "Kita harus pastikan semua proses berjalan sesuai standar pelayanan,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Komisi VIII DPR RI juga meminta agar keberangkatan jamaah haji dari embarkasi-embarkasi seluruh Indonesia dipastikan berjalan sesuai jadwal, dan dilakukan evaluasi terhadap segala bentuk kekurangan yang pernah terjadi di tahun sebelumnya. BPKH juga didorong untuk terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana haji.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam mengatakan, persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 telah mencapai tahap hampir final. Menurutnya, tidak ada persoalan krusial, meski beberapa aspek teknis masih perlu perhatian.

“Kalau persiapan sih, hampir final ya. Untuk tahun ini permasalahan krusial tidak ada. Hanya persoalan teknis seperti Lion Air yang belum optimal," ujar Aprozi.

Salah satu catatan penting, menurut Aprozi, adalah belum tersedianya monitor di setiap kursi pesawat Lion Air. Monitor tersebut diperlukan untuk menayangkan panduan tata cara ibadah haji kepada jamaah haji selama penerbangan.

“Garuda sudah ada monitornya, Lion Air saja yang belum. Karena ini pertama kalinya Lion Air melayani haji, kami minta tahun depan mereka sudah siapkan monitor di semua kursi,” ujarnya.

Selain fasilitas di pesawat, Aprozi juga menekankan pentingnya ketepatan jadwal penerbangan. Ia menyebut Lion Air telah menyiapkan pesawat cadangan untuk mengantisipasi kendala operasional.

Terkait meningkatnya jumlah jamaah lanjut usia (lansia) tahun 2025, ia memastikan kesiapan tim medis. Setiap kloter dilengkapi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendampingi jemaah sejak dari daerah. Rumah Sakit (RS) rujukan di Arab Saudi juga telah disurvei dan siap menerima pasien darurat.

Read Entire Article
Politics | | | |