Emir Qatar Ungkap Upaya Negosiasi Akhiri Perang di Gaza Selalu Disabotase dan Dimanipulasi

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan upaya bersama untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, demikian disampaikan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, pada Selasa (20/5/2025). Namun, ia mengungkapkan, upaya negosiasi untuk mengakhiri perang, "selalu disabotase dan dimanipulasi".

“Kami terus bekerja sama dengan Mesir dan Amerika Serikat dalam upaya mencapai gencatan senjata di Gaza,” ujarnya dalam sambutan pembukaan Forum Ekonomi Qatar di Doha.

Ia menambahkan bahwa sejak awal perang di Gaza, Qatar telah berusaha menjadi mediator untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri konflik dan memungkinkan para sandera kembali kepada keluarga mereka. Sheikh Mohammed menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri perang adalah melalui jalur negosiasi.

Ia juga menyoroti bahwa serangan militer Israel yang terus berlangsung di Gaza telah menghancurkan peluang perdamaian, bahkan setelah pembebasan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander.

“Ketika tentara Israel-Amerika, Edan Alexander, dibebaskan, kami berharap itu menjadi momentum untuk mengakhiri tragedi ini. Namun, responsnya justru gelombang serangan udara yang lebih brutal,” tuturnya.

Edan Alexander dibebaskan pekan lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melalui proses negosiasi yang dipimpin oleh utusan khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Namun, tak lama setelah pembebasannya, militer Israel meningkatkan serangan udara di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Meski mendapat desakan dari dunia internasional untuk menghentikan agresi, militer Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023. Hingga kini, hampir 53.500 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang terus berlangsung di wilayah kantong tersebut.

sumber : Antara, Anadolu

Read Entire Article
Politics | | | |