Festival Sagu Nusantara 2025 perkuat Meranti sebagai sentra sagu.
REPUBLIKA.CO.ID, SELATPANJANG, – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mengadakan Festival Sagu Nusantara 2025 di Sanggar Linau Kuning, Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, pada 14-15 Desember. Acara ini bertujuan memperkuat komitmen Meranti sebagai sentra sagu nasional dan menggerakkan ekonomi lokal berbasis kearifan pesisir gambut.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, menyatakan bahwa festival ini merupakan momentum penting untuk menegaskan identitas Meranti sebagai daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kepulauan Meranti bersama Pemerintah Desa Sungai Tohor.
Menurut Muzamil, acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi pariwisata daerah, tetapi juga sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Meranti ke-17 dan kebangkitan kembali agenda unggulan daerah pascapandemi COVID-19. Sagu ditampilkan tidak hanya sebagai komoditas pangan, tetapi juga sebagai representasi budaya, ekonomi, dan kearifan lokal masyarakat Kepulauan Meranti.
Ke depan, festival ini diharapkan dapat berkembang menjadi agenda pariwisata tahunan berskala nasional yang mampu menarik kunjungan wisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Muzamil juga menilai sagu memiliki potensi strategis sebagai pangan alternatif yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Festival ini menampilkan tujuh stand bazar kuliner sagu yang dikelola swadaya oleh masyarakat setempat. Beragam olahan khas Meranti seperti lempeng sagu, kerupuk sagu, dan mi sagu dipamerkan. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kepulauan Meranti, Saiful Bahri, menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari agenda strategis dalam Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan produsen sagu terbesar di Indonesia dengan luas lahan mencapai 59 ribu hektar dan produksi tahunan mencapai ratusan ribu ton. Produk hilirisasi sagu menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar penduduk, mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal melalui sentra industri kecil dan menengah (IKM) dan koperasi.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

10 hours ago
7














































