Foto Lama Ini Masih Menyimpan Metadata Tahun 1937

2 days ago 13

Home > History Sunday, 13 Jul 2025, 12:29 WIB

Data analog yang ditemukan pada empat foto hitam putih karya anggota Perhimpunan Amatir Foto, Bandung.

Foto berjudul Sinar Pagi (Ochtendgloren) karya anggota Preanger Amateur Fotografen Vereeniging (sekarang Perhimpunan Amatir Foto Bandung) pada tahun 1987. KANGJEPRET/ WAG PAF Bandung Foto berjudul Sinar Pagi (Ochtendgloren) karya anggota Preanger Amateur Fotografen Vereeniging (sekarang Perhimpunan Amatir Foto Bandung) pada tahun 1987. KANGJEPRET/ WAG PAF Bandung

KANGJEPRET, REPUBLIKA NETWORK – Pada dunia fotografi kerap dikenal istilah metadata. Data ini berfungsi sebagai DNA dari file foto yang membantu mengidentifikasi siapa yang mengambil foto, kapan dan di mana foto diambil, serta informasi teknis dan administratif lainnya yang berkaitan dengan foto tersebut. Data ini tercatat secara otomatis ke dalam setiap frame foto saat tombol rana ditekan.

Secara default kamera akan merekam data pengaturan kamera saat pemotretan seperti kecepatan rana (shutter speed), ISO, aperture, white balance, model kamera, lensa yang digunakan, resolusi, format file, dan lain-lain. Metadata ini biasanya tersimpan dalam format standar seperti EXIF (Exchangeable Image File Format), IPTC, dan XMP yang dapat dibaca oleh perangkat lunak pengolah gambar maupun aplikasi manajemen foto.

Namun ternyata pencatatan data seperti ini tidak muncul pada masa era fotografi digital. Metode pencatatan ini telah berlangsung cukup lama dilakukan sejak masa fotografi analog. Foto analog berupa negatif atau cetakan fisik tidak menyimpan data tambahan secara otomatis seperti kamera digital modern.

Informasi mengenai foto analog biasanya dicatat secara manual oleh fotografer atau pengarsip dalam bentuk catatan terpisah, seperti buku catatan atau label pada amplop film. Saat memotret dan disematkan kemudian dengan data lebih lengkap pada foto analog.

Pada masa itu metada analog lebih bersifat deskriptif dan administratif yang dicatat secara manual, misalnya tanggal pengambilan gambar, lokasi, subjek foto, serta nama fotografer. Informasi ini sangat penting untuk keperluan pengarsipan dan dokumentasi, terutama dalam konteks jurnalistik, sejarah, atau koleksi pribadi.

Pada level tertentu, bagi beberapa pemotret data teknis tetap dicatat dan didokumentasikan. Nama pemotret, judul, jenis kamera dan lensa, bahkan larutan kimia developer film dan kertas foto yang digunakan untuk memproses film dan mencetak foto.

Metadata foto tertulis di secarik formulir kertas berbahasa Belanda dengan tulisan huruf sambung miring. KANGJEPRET/ WAG PAF Bandung Metadata foto tertulis di secarik formulir kertas berbahasa Belanda dengan tulisan huruf sambung miring. KANGJEPRET/ WAG PAF Bandung

Data analog yang ditemukan pada empat foto hitam putih karya anggota Perhimpunan Amatir Foto. Diposting di WAG PAF, terdapat empat frame foto monokrom di atas kertas foto berukuran 8R atau sekitar 20x25 cm. Di belakang foto terdapa secarik form yang sekarang dikenal dengan istilah metadata. Namun uniknya metadata foto ini berasal dari tahun 1937!. (bersambung ke tulisan kedua)

Image

Read Entire Article
Politics | | | |