Gubernur Pastikan Ambil Langkah Hukum Terkait Kapal Wisata Tenggelam Tewaskan 8 Orang

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, tenggelamnya KM Tiga Putra yang menyebabkan delapan penumpang meninggal dunia sudah masuk proses hukum. Helmi mengingatkan seluruh elemen masyarakat bahwa akan ada konsekuensi hukum ketika ada kejadian yang membahayakan keselamatan seperti tenggelamnya kapal wisata ke destinasi Pulau Tikus itu.

"Tadi Kapolres sudah menyampaikan, beliau sudah melakukan langkah-langkah hukum yang harus dilakukan sebagai penegak hukum," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin (12/5/2025).

"Kemudian ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh siapapun di Republik ini, tentu ada tindakan-tindakan hukum yang akan dilakukan, dan tentu saja hal seperti ini tidak boleh terulang kembali," ujar dia menambahkan.

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap kapal yang membawa 104 penumpang, wisatawan, nakhoda, termasuk anak buah kapal (ABK) yang karam di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu pada Ahad (11/5/2025) sore. Olah TKP tersebut dilakukan oleh tim Inafis Polresta Bengkulu pada Senin (12/5/2025) sekaligus memasang garis polisi di kapal wisata Tiga Putra tersebut.

Pada olah TKP yang dilakukan, personel melakukan pengukuran terhadap kapal guna memastikan berapa panjang dan lebar kapal yang ditumpangi oleh 107 orang tersebut. Sebelum dilakukan olah TKP, Personel Polresta Bengkulu membawa pemilik jasa perjalanan sekaligus nakhoda serta enam anak buah kapal (ABK) kapal nahas itu untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal wisata Tiga Putra di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, Ahad (11/4/2025) bertambah menjadi delapan orang. Satu korban tambahan yang dinyatakan meninggal dunia yaitu Silvia Alvionita (27 tahun) warga Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, setelah mendapatkan perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.

"Ya benar, korban meninggal sekitar jam 20.30 malam tadi," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu Dokter Debby saat dikonfirmasi di Bengkulu, Senin. Ia menyebut bahwa korban sejak dievakuasi hingga dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Tujuh orang korban lainnya yang meninggal dunia yaitu Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatra Selatan; Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu; Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Kemudian, Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu; Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Sumatra Barat; serta Yuni Saputri warga Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu; dan Suwantra yang merupakan warga Kabupaten Muaro Bungo, Jambi.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |