Hikmah Tarif Trump, Indonesia Jadi Punya Kesempatan Benahi Sistem Ekonomi

5 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengguncang tatanan perdagangan global. Pengamat ekonomi dan hukum perdagangan internasional Adiwarman melihat kebijakan Trump bukan hanya sebagai tindakan sepihak, tetapi juga sebagai sebuah fenomena ideologis yang memutarbalikkan prinsip-prinsip dasar perdagangan dunia.

"Pasar Amerika dengan kebijakan Trump ini seperti mengkhianati esensi perdagangan bebas yang diajarkan Adam Smith dan teori keunggulan komparatif David Ricardo," ujar Adiwarman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/4/2025).

Pengajar di Departemen Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia itu menyebut langkah Trump tak bisa dilihat sekadar sebagai proteksi ekonomi. Adiwarman melihat sikap Trump sebagai sebuah pembentukan realitas baru, sebuah bentuk konstruktivisme politik yang menciptakan kebenaran baru berdasarkan versi tunggal yakni kepentingan nasional AS.

"Trump telah membawa dunia ke era di mana kebenaran tidak lagi berdasar norma bersama, melainkan pada siapa yang paling berkuasa mendikte pasar," ucap Adiwarman.

Adiwarman menyoroti bahaya dari respons yang keliru. Menurutnya, jika negara-negara hanya bereaksi emosional terhadap tarif Trump, maka dunia akan jatuh ke dalam spiral perang dagang yang tidak sehat.

"Bernegosiasi dengan Trump, Indonesia perlu membawa kepentingan nasional yang jelas dengan dana dan fakta valid mengenai komoditas tertentu seperti baja, karet, tekstil, alas kaki dan itu perlu dilakukan sesegera mungkin," sambung Adiwarman.

Sebagai respons antisipatif, lanjut Adiwarman, Indonesia harus menjawabnya dengan pendekatan ilmiah dan teoritik. Adiwarman mengatakan pemerintah Prabowo dapat kembali menarik teori J.H. Boeke tentang ekonomi dualistik untuk memperkuat sektor tradisional dan modern secara simultan.

Adiwarman mengusulkan pemerintahan Prabowo memanfaatkan momentum ini untuk membangun sistem ekonomi yang lebih mandiri dan adaptif. Adiwarman juga menekankan perlunya efisiensi dalam kebijakan fiskal yakni lebih bijak menggunakan uang.

Salah satu sektor yang segera merasakan dampak dari kebijakan tarif AS adalah industri baja nasional. The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memperingatkan kebijakan Trump berpotensi mendorong negara-negara lain mengalihkan ekspor baja mereka ke pasar alternatif seperti Indonesia. Dengan pasar yang besar dan daya beli yang tumbuh, Chairman IISIA M. Akbar Djohan mengatakan Indonesia menjadi target empuk bagi limpahan produk baja murah.

"Karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap pasar dalam negeri agar tidak kebanjiran produk baja impor," ujar Akbar.

Akbar menyampaikan keberpihakan pada industri baja nasional perlu diwujudkan dalam kebijakan konkret Pemerintah melalui pelibatan penyedia baja nasional dalam proyek-proyek strategis di dalam negeri. IISIA juga mendukung pembentukan pusat logistik baja nasional yang dikelola BUMN sebagai pengendali suplai dan permintaan baja secara nasional.

"IISIA mendorong pemerintah memperkuat pelaksanaan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta menata ulang sistem tata niaga impor baja, agar lebih selektif dan berpihak pada produsen nasional," kata Akbar.

Direktur Eksekutif IISIA Harry Warganegara menyampaikan pentingnya memastikan impor benar-benar sesuai kebutuhan dan tidak mengganggu kelangsungan industri baja dalam negeri. Harry mengatakan kebijakan Trump bisa menjadi bencana atau peluang, tergantung bagaimana Indonesia merespons.

"Lewat pandangan Pak Adiwarman, kita diingatkan kekacauan global bisa diatasi bukan dengan balasan emosional, tapi lewat perencanaan cerdas, berlandaskan teori yang kuat dengan data dan fakta yang valid untuk menghasilkan analisis dan proyeksi dari dampak kebijakan Trump bagi Indonesia," kata Harry.

Read Entire Article
Politics | | | |