Indonesia Punya Potensi Agribisnis Besar dan Penggerak Ekonomi Hijau

1 day ago 6

Pengamat agribisnis Brigjen Pol (Purn) Faisal Abdul Naser.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto pada awal Juni 2025, dijadwalkan menghadiri panen raya jagung secara serentak di lahan seluas 56 ribu hektare di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kegiatan itu merupakan bagian dari program nasional yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat petani. Presiden Prabowo akan hadir secara virtual, menandakan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan swasembada pangan.

Pengamat agribisnis Brigjen Pol (Purn) Faisal Abdul Naser mengatakan, Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan, telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung serta mendukung distribusi hasil panen. Pemanfaatan dan pengembangan ladang jagung selain berdampak peningkatan produksi pangan, juga membuka peluang besar bagi pengembangan sektor usaha agribisnis di Indonesia.

"Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat petani menciptakan ekosistem agribisnis yang lebih kuat dan berdaya saing," kata Fasial kepada awak media di Jakarta, Kamis (29/5/2025). Chairman Executive Liaison Staff PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk tersebut memandang optimalisasi pengembangan sektor usaha agribisnis sangat penting guna mewujudkan program ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Pengalaman bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan pakan ternak, Faisal melihat besarnya peluang dan dukungan agribisnis sebagai motor penggerak ekonomi hijau. Menurut dia, Indonesia memiliki potensi agribisnis yang sangat besar dan dapat menjadi motor penggerak ekonomi hijau nasional.

"Agribisnis tidak hanya berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja hijau, mendukung pembangunan rendah karbon, serta mengurangi intensitas emisi nasional. Dari tanah subur ke pangan lestari untuk seluruh negeri," ujar alumnus Lemhannas PPSA 24 tahun 2023 ini.

Faisal pun menekankan pentingnya diperlukan diversifikasi produk pertanian, pemanfaatan pasar domestik yang luas, serta peningkatan ekspor sebagai peluang utama dalam pengembangan agribisnis berbasis ekonomi hijau. "Indonesia memiliki potensi agribisnis yang sangat besar, dan mampu diarahkan untuk berorientasi pada konsep ekonomi hijau atau green economy," ucap Faisal.

Read Entire Article
Politics | | | |