Indonesia-Swiss Jajaki Kerja Sama Pengembangan SDM Hijau

7 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama dengan Swiss untuk memperkuat pendidikan vokasi dan pengembangan energi terbarukan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen mendorong pembinaan talenta muda dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja masa depan.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan kerja sama ini potensial karena Swiss merupakan negara yang unggul dalam dua bidang tersebut.

“Energi terbarukan dan pendidikan vokasi merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia. Swiss adalah negara terdepan dalam kedua bidang ini,” ujar Stella dalam keterangan di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Ia menyoroti pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam pengembangan pendidikan vokasi, baik melalui institusi pendidikan tinggi, Swiss-Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham), maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Stella berharap kerja sama ini dapat menghasilkan sistem sertifikasi resmi yang diakui di Swiss atau Uni Eropa bagi lulusan maupun dosen yang mengikuti program terkait.

“Swiss merupakan mitra penting karena beberapa hal. Kami sangat ingin memperbaiki persepsi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan vokasi, serta mendorong industri untuk lebih dekat dengan perguruan tinggi vokasi,” katanya.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, menyambut baik inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya membina talenta muda agar lebih siap masuk ke dunia kerja.

“Kami berdedikasi untuk fokus di talenta muda agar mereka bisa memiliki gelar yang meningkatkan kemungkinan penyerapan ke dunia kerja,” ujar Olivier.

Ia juga membuka peluang kolaborasi riset antara politeknik di Indonesia dan universitas ilmu terapan di Swiss. Menurutnya, kerja sama ini dapat menjadi pintu masuk bagi kolaborasi yang lebih luas di masa depan.

Kedubes Swiss juga memaparkan salah satu program vokasi unggulan yang telah berjalan di Indonesia, yakni Renewable Energy Skills Development (RESD).

Program ini memasuki tahun keempat, bekerja sama dengan lima politeknik dalam pengembangan keterampilan energi berkelanjutan, seperti solar photovoltaic (PV), pembangkit listrik tenaga air, dan teknologi baterai.

Sebagai kelanjutan, Swiss akan mengajak lima politeknik tambahan yang difokuskan pada pengembangan PV dan teknologi baterai, selaras dengan prioritas pembangunan energi bersih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sambil menunggu pembaruan nota kesepahaman, kedua negara sepakat menyusun konsep perjanjian kerja sama agar program ini bisa segera diimplementasikan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |