Lorong dunia 2025-04-29 12:26:31

Ditulis oleh Rizky Jaramaya
ROMA -- Vatikan telah mengumumkan bahwa konklaf untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik Roma akan dimulai pada 7 Mei 2025. Sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia yang berusia di bawah 80 tahun berhak untuk ambil bagian dalam vote atau pemungutan suara pemilihan pemimpin tertinggi gereja. Vote tersebut biasanya digelar secara tertutup dan rahasia.
Konklaf tahun ini menandai peningkatan partisipasi yang signifikan dibandingkan dengan konklaf sebelumnya, setelah 115 kardinal mengambil bagian dalam pemilihan pada 2005 dan 2013. Sekitar 80 persen dari elektor saat ini ditunjuk oleh mendiang Fransiskus, yang berupaya memperluas representasi global gereja.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Eropa akan kembali mengambil blok pemungutan suara terbesar dengan 53 elektor, diikuti oleh Asia dan Oseania dengan 27. Sementara Amerika Selatan dan Tengah sebanyak 21, Afrika sebanyak 18, dan Amerika Utara dengan 16 elektor. Sedangkan Italia tetap menjadi negara yang paling banyak terwakili dengan 17 kardinal, kemudian Amerika Serikat dengan 10 kardinal, Brasil sebanyak tujuh kardinal, dan Prancis berjumlah lima kardinal.
Dilansir Aljazirah, Selasa (29/4/2025), mekanisme pemilihan paus baru dimulai saat anggota konklaf memberikan suara mereka melalui pemungutan suara rahasia. Proses pemungutan suara ini diawasi oleh sembilan kardinal yang dipilih secara acak. Secara tradisional, mayoritas dua pertiga suara diperlukan untuk memilih paus baru. Pemungutan suara akan terus berlanjut hingga ambang batas ini terpenuhi.
Setelah setiap putaran, surat suara akan dibakar dengan bahan kimia tertentu untuk menghasilkan asap hitam dan putih sebagai penanda hasil pemungutan suara. Asap hitam menandakan bahwa belum ada keputusan akhir, sementara asap putih menandakan paus baru telah terpilih. Setelah paus terpilih, seorang kardinal terkemuka mengumumkan namanya dari Basilika Santo Petrus.
Sejauh ini tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk konklaf. Sejarah menunjukkan bahwa proses pemilihan paus baru dapat memakan waktu yang berbeda-beda. Fransiskus dan pendahulunya Benediktus XVI terpilih dalam waktu dua hari.
Sementara itu, konklaf modern terpanjang terjadi pada 1903 dan 1922 yang masing-masing berlangsung selama lima hari. Pada abad ke-13 konklaf mengalami kebuntuan selama tiga tahun setelah kematian seorang paus. Hal ini mendorong reformasi pemungutan suara yang berlaku hingga sekarang.
Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini