REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Polisi Israel telah mengevakuasi beberapa kota di dekat Yerusalem karena kebakaran hutan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah tersebut.
Kebakaran yang dipicu cuaca panas ekstrem angina kencang itu mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mempertimbangkan meminta bantuan internasional.
Kota-kota yang berjarak sekitar 20 kilometer di sebelah barat Yerusalem dievakuasi ketika para petugas pemadam kebakaran bergegas untuk mengatasi kobaran api, kata polisi dan media Israel.
Sementara Netanyahu menginstruksikan para pejabat untuk membuka jalur komunikasi dengan Yunani dan negara-negara lain jika bantuan internasional diperlukan.
Saluran televisi Ibrani Channel 12 melaporkan bahwa tiga petugas pemadam kebakaran terluka ketika berpartisipasi dalam memadamkan api yang membakar pegunungan Yerusalem, sementara pemerintah Israel mengumumkan pengerahan seluruh petugas pemadam kebakaran.
Polisi mengumumkan evakuasi penduduk kota-kota yang terletak di antara kota Beit Meir Eshtaol dan Maslat Tzion, sementara lalu lintas kereta api dihentikan di beberapa daerah.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel mengatakan bahwa komisaris polisi mengarahkan pasukan untuk bersiap menghadapi kegelapan dan untuk melanjutkan operasi di jalan raya dan di kota-kota dengan menggunakan semua sistem, termasuk sistem udara polisi.
Komisaris polisi memerintahkan mobilisasi umum petugas pemadam kebakaran untuk melanjutkan upaya mengendalikan kebakaran dan mencegah penyebarannya, kata surat kabar Ibrani Maariv.
Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengatakan bahwa 11 pesawat pemadam kebakaran dan lebih dari 100 kru dari seluruh negeri saat ini terlibat dalam memadamkan api di daerah Eshtaol di Pegunungan Yerusalem.
Kebakaran dan angina kencang mengingatkan kita tentang kuasa Allah SWT atas segala sesuatu, termasuk mengutus angin sebagai tentara-Nya.
Angin, menurut Islam adalah salah satu makhluk Allah SWT yang tunduk dalam perintahnya. Angin dalam Alquran disebutkan dengan dua bentuk kata yaitu ar-rih dan ar-riyah.
Keduanya adalah tentara Allah Yang Maha Kuasa, yang mengirim mereka kapan saja Dia menghendaki, membawa kabar gembira dan berkah, atau membawa keburukan dan laknat, dan keduanya disebutkan di banyak tempat dalam Alquran.
Ar-Rih dalam konteks kebaikan sedangkan ar-riyah, sebagian besar, dalam konteks keburukan, Imam Abu Manshur ats-Tsa’alabi, mengatakan:
لم يأتِ لفظ الرِّيْح في القرآن إلا في الشر، والرِّيَاح إلا في الخير
"Kata ar-rih dalam Alquran hanya disebutkan dalam konteks keburukan, sedangkan ar-riyah disebutkan dalam konteks kebaikan." Kecuali dalam empat ayat yaitu Surat Yunus ayat 22, Surat Shad ayat 36, Surat Saba ayat 12 dam Surat al-Anbiya ayat 81.
Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya, Ma’alim at-Tanzil, menjelaskan ayat 164 surat Al-Baqarah yang berbunyi:
BACA JUGA: Imbas Perang Dagang, akankah Dunia Lepas dari Cengkeraman Dolar AS yang Mulai Pudar?
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.