ILUSTRASI Saudah, istri Nabi SAW.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah telah mencatat, Khadijah binti Khuwaillid adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW. Namun, sepeninggal Khadijah, Rasulullah SAW tidak juga kembali memiliki istri. Sampai akhirnya datanglah Khaulah binti Hakim. Istri Utsman bin Mazhnun itu menanyakan apakah Rasulullah SAW menginginkan untuk kembali memiliki istri.
Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah kembali bertanya, "Siapakah sesudah Khadijah, wahai Khaulah?" Khaulah pun menyebut nama Aisyah binti Abu Bakar dan Saudah binti Zum'ah. Mendengar nama Saudah binti Zum'ah, Nabi pun teringat bagaimana perjuangan Saudah saat meninggalkan Makkah dan hijrah ke Habasyah pada awal penyebaran Islam.
Rasulullah juga teringat bagaimana kesedihan Saudah yang akhirnya kembali ke Makkah sebagai janda lantaran suaminya, Sakran bin Amar, meninggal di Habasyah. Rasulullah SAW akhirnya berkata kepada Khaulah, "Pergilah dan bicaralah kepada Saudah."
Saudah akhirnya menerima pinangan Rasulullah SAW dan menjadi wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW sesudah Khadijah, hingga akhirnya Aisyah binti Abu Bakar masuk dan berumah tangga dengan Rasulullah SAW.
Saudah dikenal sebagai wanita agung, pandai, berzuhud, dan mampu menyenangkan suami. Nasabnya adalah Saudah binti Zama'ah bin Qois bin Abdu Syams bin Abdu Wudd al-Amiriyyah Radhiallahu'anha. Ibu Saudah adalah Syamusy bintu Qois bin Zaid an-Najjariiyyah. Pada masa awal menikah dengan Rasulullah SAW, Saudah sadar dia tidak akan mampu menggantikan peran Khadijah.
Namun, Saudah menilai pernikahannya dengan Rasulullah SAW adalah bentuk kebajikan, kasih sayang, dan pelipur lara bagi Rasulullah SAW. Di rumah tangga Rasulullah SAW, Saudah dikenal sebagai istri yang mampu menciptakan kegembiraan dan keriangan.
Suatu ketika, Saudah berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah SAW, tadi malam aku shalat di belakangmu. Selanjutnya, ketika rukuk, punggung engkau menyentuh hidungku dengan keras. Aku langsung memegang hidungku karena takut keluar darah." Atas perkataan Saudah itu, Rasulullah pun tertawa.