Jemput Bola ke Warga, Pos Medis Dompet Dhuafa Minimalkan Penyakit Pascabencana

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM - Dompet Dhuafa melalui Cabang Jawa Tengah beserta tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Cabang Sumatra Selatan menghadirkan layanan Pos Medis untuk masyarakat terdampak bencana di Tantaman, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Ahad (21/12/2025). Tim RDK LKC juga berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya dan Apoteker Tanggap Bencana dari Ikatan Apoteker Indonesia.

Layanan kesehatan yang tersedia di Pos Medis antara lain pemeriksaan kesehatan dan berobat gratis, skrining kesehatan (cek gula darah, asam urat, dan kolesterol), serta Home Visit ke rumah-rumah warga.

Layanan home visit dihadirkan lantaran banyaknya titik rawan longsor di wilayah Tantaman. Sebagian warga pun jadi sulit untuk mengakses Pos Medis Dompet Dhuafa yang berlokasi di Puskesmas Pendamping Tantaman. Untuk itu, tim medis yang terdiri dari dokter, apoteker, dan perawat, menjemput bola mengetuk satu per satu rumah pasien.

“Untuk lokasi nggak memungkinkan, karena ada longsor di beberapa titik, sehingga sulit untuk pasien ke Pos Medis, agak susah. Itulah (mengapa) kita jemput bola ke rumah-rumah pasien, melakukan home visit,” kata Ardiansyah dari Tim RDK LKC Sumsel.

Beberapa pasien lansia memiliki keterbatasan akses karena hanya bisa duduk atau berbaring di rumah. Salah satunya adalah M (83) yang memiliki riwayat amputasi kaki bagian kiri.

Ia membutuhkan perawatan luka secara berkala, sementara ia hidup sebatang kara. Pada hari-hari biasa, M selalu bergantung pada tetangga yang mau berbelas kasih. Saat dr Kenni Satria mengobservasi M, luka di kakinya hanya dibalut dengan kain ala kadarnya.

“Lukanya dibalut dengan kain yang kurang hygiene, sehingga berpotensi infeksi ke depannya. Lalu kami melakukan pembersihan luka, kemudian dibalut dengan kasa steril dan band aid untuk menjaga lukanya. Nantinya, perawatan lanjutan akan di follow up oleh bidan setempat,” ujar dr Kenni menjelaskan.

Pada kondisi pascabencana, penting bagi masyarakat mendapatkan penanganan awal untuk selanjutnya dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan. Maka informasi epidemiologi penyakit sangat penting untuk tenaga medis dapat mempersiapkan penanganan secara tepat. Kolaborasi LKC Sumsel dengan pusat informasi kesehatan di Palembayan sangat diperlukan, agar penanganan juga ketersediaan obat, sesuai dengan data di lapangan.

Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Puskris Kemenkes) di wilayah Sumatra Barat merilis 10 penyakit terbanyak yang ditemukan di tengah masyarakat. Mulai dari ISPA, nyeri otot, flu, hingga asam lambung.

Namun memasuki bulan kedua pascabencana, potensi peningkatan penyakit berbasis lingkungan mulai timbul, seperti diare, malaria, DBD, chikungunya, campak, difteri, dan pertusis. Potensi ini dapat dicegah dengan menyediakan lingkungan pengungsian yang bersih dan ketersediaan air juga sanitasi yang layak. Selain itu, perlu pemantauan kondisi lingkungan dari tenaga medis secara berkala.

Untuk mengupayakan pemantauan tersebut, Dompet Dhuafa sejak 6 Desember 2025 telah menugaskan penanganan medis dari LKC Sumatra Selatan. Selanjutnya, pelayanan medis dilanjutkan oleh tim LKC Jawa Timur.

Read Entire Article
Politics | | | |