Kanker Paru-paru Masih Jadi Kanker Paling Mematikan di Dunia

3 hours ago 4
UnsplashUnsplash

Kanker paru-paru masih menjadi kanker paling mematikan di Amerika Serikat, yang bertanggung jawab atas sekitar satu dari empat kematian akibat kanker.

Namun, kemajuan terbaru dalam skrining, pembedahan, dan pengobatan tertarget baru memberikan pasien peluang yang lebih baik untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

Para dokter kini mengatakan bahwa alat yang tersedia saat ini dapat secara signifikan mengurangi kematian akibat kanker paru-paru seumur hidup kita.

Dr. Daniel Boffa dari Fakultas Kedokteran Yale dan American College of Surgeons percaya bahwa skrining adalah cara paling ampuh untuk menyelamatkan nyawa.

Pemindaian medis sederhana yang disebut CT dosis rendah dapat mendeteksi kanker paru-paru sejak dini, seringkali sebelum gejalanya muncul.

Jika ditemukan sejak dini, pengobatan jauh lebih efektif. National Cancer Institute melaporkan bahwa pemindaian ini dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker paru-paru sekitar 20 persen.

Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang merokok atau pernah merokok menjalani tes ini setiap tahun.

Namun, Asosiasi Paru-Paru Amerika menyatakan bahwa hanya 18 persen dari mereka yang memenuhi syarat yang diskrining pada tahun 2022.

Merokok sejauh ini merupakan penyebab terbesar kanker paru-paru, tetapi bukan satu-satunya.

Sekitar 20 persen orang yang didiagnosis tidak pernah merokok sama sekali.

Penyebab lainnya termasuk menghirup gas radon, paparan asbes, polusi udara, asap kebakaran hutan, atau memiliki anggota keluarga dekat dengan kanker paru-paru.

Gejala yang perlu diwaspadai antara lain batuk yang tak kunjung sembuh, nyeri dada, atau batuk berdarah. Dr. Boffa menganjurkan semua orang untuk mengetahui tanda-tanda peringatan ini dan berkonsultasi dengan dokter jika muncul.

Bagi orang yang kanker paru-parunya terdeteksi dini, operasi memberikan peluang terbaik untuk sembuh.

Teknik bedah modern telah berkembang pesat. Banyak rumah sakit sekarang menggunakan bedah minimal invasif atau robotik, yang berarti dokter hanya membuat beberapa sayatan kecil, alih-alih satu lubang besar.

Ini membantu pasien pulih lebih cepat, masa perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan mengurangi rasa sakit.

Menurut Dr. David Tom Cooke dari UC-Davis, pasien seringkali dapat kembali ke kehidupan normal mereka jauh lebih cepat.

Perawatan juga menjadi jauh lebih personal. Alih-alih memberikan obat yang sama kepada setiap pasien, dokter kini dapat menguji gen tumor untuk melihat perubahan atau "mutasi" yang dibawanya.

Proses ini, yang dikenal sebagai pengujian biomarker, membantu mencocokkan pasien dengan obat yang paling efektif.

Ini dapat mencakup terapi bertarget yang menghambat pertumbuhan kanker atau imunoterapi yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker secara lebih efektif.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ian Bostock dari Miami Cancer Institute, kemajuan ini berarti bahwa bahkan orang dengan kanker paru stadium lanjut terkadang dapat hidup bertahun-tahun dengan perawatan yang tepat.

Tentu saja, mencegah kanker paru-paru tetap merupakan solusi terbaik, dan berhenti merokok tetap menjadi satu langkah terpenting yang dapat dilakukan siapa pun.

Dr. Boffa menunjukkan bahwa berhenti merokok tidak hanya menurunkan risiko terkena kanker tetapi juga meningkatkan pemulihan bagi orang yang sudah mengidapnya.

Meskipun berhenti merokok tidak pernah mudah, kini terdapat banyak alat dan program yang dapat membuat proses ini lebih berhasil.

Kemajuan yang dicapai dalam perawatan kanker paru-paru menunjukkan betapa majunya ilmu pengetahuan dan kedokteran.

Skrining dini menyelamatkan nyawa, operasi lanjutan mempercepat pemulihan, dan perawatan yang dipersonalisasi membantu orang hidup lebih lama dari sebelumnya.

Namun, masih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang yang berisiko mendapatkan skrining dan bahwa perawatan terbaru tersedia untuk semua.

Ketika meninjau temuan studi ini, satu pesan yang jelas menonjol: deteksi dini adalah kuncinya.

CT scan dosis rendah telah membuktikan kemampuannya untuk mendeteksi kanker sejak dini dan menyelamatkan nyawa, tetapi tingkat skriningnya masih terlalu rendah.

Ini berarti ribuan orang dapat memperoleh manfaat tetapi tidak pernah dites.

Studi ini juga menyoroti bagaimana perawatan yang dipersonalisasi, berdasarkan gen setiap orang, telah mengubah hasil bagi pasien dengan penyakit lanjut. Namun, pencegahan melalui berhenti merokok tetap menjadi pertahanan terkuat.

Secara keseluruhan, kombinasi skrining, operasi lanjutan, obat-obatan yang ditargetkan, dan berhenti merokok dapat mengubah kanker paru-paru dari diagnosis yang mematikan menjadi kondisi yang dapat ditangani oleh banyak orang.

Read Entire Article
Politics | | | |