Kapal Madleen Dicegat Israel, Relawan Diculik

3 hours ago 2

Madleen, kapal layar milik LSM Freedom Flotilla, ditambatkan sebelum berangkat dari pelabuhan San Giovanni Li Cuti menuju Gaza, di Catania, Italia, 01 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang berlayar menuju Jalur Gaza dicegat pasukan militer Israel pada Ahad (8/6/2025). Menurut Koalisi Freedom Flotilla, semua relawan di atas kapal ditangkap dan komunikasi dengan kapal telah terputus.

“SOS! Para relawan di kapal ‘Madleen’ telah diculik pasukan Israel,” tulis organisasi internasional itu melalui Telegram.

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Francesca Albanese mengungkapkan ia sempat berkomunikasi dengan nakhoda kapal sebelum sambungan terputus. “Sang nakhoda meminta saya merekam,” ujar Albanese. Ia juga menyebutkan mendengar suara tentara Israel di tengah percakapan mereka.

Koalisi Freedom Flotilla menyatakan kapal Madleen masih berada di perairan internasional saat dikepung dan dinaiki tentara laut Israel. Siaran langsung dari kapal memperlihatkan para tentara memerintahkan relawan untuk mengangkat tangan.

Kementerian Luar Negeri Israel berdalih kapal tersebut memasuki “zona terlarang,” dan karenanya diinstruksikan untuk mengubah jalur pelayaran.

Kapal Madleen, yang merupakan bagian dari misi kemanusiaan Freedom Flotilla, membawa bantuan mendesak untuk warga Gaza. Bantuan tersebut mencakup susu formula bayi, tepung, beras, popok, alat pemurni air, obat-obatan, alat kesehatan, kruk, dan alat prostetik untuk anak-anak.

Kapal berlayar dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Sisilia, Italia Selatan pada 1 Juni 2025. Kapal membawa 12 penumpang, termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis.

Di antara para peserta pelayaran adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, serta jurnalis Aljazirah Mubasher, Omar Faiad. Peserta lainnya berasal dari Jerman, Prancis, Brasil, Turki, Spanyol, dan Belanda.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |