Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (MoU) strategis untuk pemberian Golden Ticket dan beasiswa ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam rangkaian Kongres Rohani Islam Nasional I di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (MoU) strategis untuk pemberian 'Golden Ticket' dan beasiswa ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Program ini menyasar peserta didik berprestasi jenjang SMA/SMK yang aktif dalam organisasi ekstra Rohani Islam (Rohis).
Penandatanganan MoU oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag bersama PP ISNU ini digelar dalam rangkaian Kongres Rohani Islam Nasional I di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Direktur Pendidikan Agama Islam, Munir, dalam sambutannya menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan wujud kehadiran negara untuk memastikan kader-kader Rohis, sebagai calon pemimpin bangsa, terbebas dari paham intoleran dan radikal. "Rohis seringkali menjadi forum organisasi yang berafiliasi dengan parpol tertentu dan memiliki doktrin-doktrin tertentu. Oleh karena itu, negara wajib hadir agar kader Rohis tidak intoleran dan radikal. Karena merekalah yang akan menjadi pemimpin masa depan negara ini," ujar Munir.
Dukungan penuh juga disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof Kamaruddin Amin. Ia menilai Rohis sebagai ruang strategis untuk mencetak pribadi berkualitas yang akan memberi kontribusi fundamental bagi peningkatan kapasitas bangsa. "Rohis adalah ruang yang promising untuk menjalani pembelajaran menjadi pribadi berkualitas," kata Prof. Kamaruddin. Ia juga menekankan agar pembelajaran agama di kelas berlangsung menarik, mampu merespon dinamika masyarakat, dan berfungsi sebagai perekat sosial. "Indonesia milik kita bersama," katanya.
Dari pihak PP ISNU, Bendahara Umum Mubasyier Fatah, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa ISNU, sebagai rumah besar sarjana NU, memiliki jaringan luas di berbagai sektor yang siap mendukung program ini. Menurut Mubasyier, kerja sama ini membuka ruang bagi pengembangan tiga pilar utama: Pertama, sumber daya manusia berkompetensi akademik dan spiritual. Kedua, kader dakwah moderat yang adaptif terhadap era digital. Dan ketiga, ekosistem keilmuan-keislaman yang produktif dan berkelanjutan. "Kami meyakini bahwa pembangunan umat tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus kolaboratif. Dan hari ini, kolaborasi itu kita kukuhkan," ujarnya.
Kongres Rohis Nasional I ini dihadiri oleh perwakilan SMAN, SMAK, dan SMA Swasta dari 34 provinsi se-Indonesia. Selain penandatanganan MoU, agenda kongres juga mencakup pemilihan Presiden Rohis Nasional, Kabinet Rohis Nasional, serta penetapan AD/RT organisasi. Kongres ini mengusung semangat 'Kobarkan Cinta Tanah Air' dan 'Kibarkan Islam Rahmatan lil 'alamin.'

3 hours ago
3










































